[DRABBLE] NO NO NO

[Drabble] Nonono

Autor :Shina
Fb : http://www.facebook.com/shina.kissme/
Twitter : http://twitter.com/purpleshina
Blog : http://www.sunflowersku.wordpress.com

Cast : Eunji dan member A-pink
Himchan
Genre : angst

Seorang gadis duduk dibangku taman, matanya menerawang pandangan jauh keawan. Pandangannya merindukan seseorang, seseorang yang sangat jauh. Dia adalah Jung Eunji gadis ceria yang slalu bisa menutupi kesedihan dengan senyuman.
“Kau masih mencintainya Eunji” tanya salah seorang sahabat Eunji yang bernama Bomi.
“Tentu, aku tidak mungkin bisa melupakan” jawab Eunji.
“Kau tidak perlu melupakannya. Kau cukup menyimpannya dihatimu. Kau punya aku, Hayoung, Namjoo, Chorong unni dan Naeun. Kami tidak akan membiarkanmu melewati ini sendiri”
“Gomawo unni” ucap Eunji memeluk Bomi.

Eunji gadis yang sedang merindukan sesorang yang tidak akan pernah bisa dimilikinya, karena lelaki yang merupakan mantan pacarnya itu kini akan menikah dengan kakak kelasnya. Sedih dan kecewa begitu terasa karena selama 3 tahun Eunji selalu berjuang untuk mendapat restu dari ibunya, namun ketika sudah mendapatkan restu dia malah menghilang dan datang dengan mengumumkan dia akan menikah.

#flashback
Eunji dan Himchan janjian untuk bertemu disebuah café setelah hampir sebulan Himchan menggantungkan hubungan mereka yang sudah terjalin sejak keduanya duduk dibangku SMA.
“Ada apa oppa. Kenapa baru muncul aku cemas karena oppa menghilang”
“Eunji kita putus saja”
“Tapi kenapa? Oppa sudah tidak mencintaiku”
“Bukan tidak mencintai tapi aku jenuh karena ibumu tidak merestui kita. Dan aku akan menikah seminggu lagi dengan Minkyung”
“Sejak kapan oppa menjalin hubungan dengan Minkyung unni dibelakangku”
“Setahun yang lalu. Awalnya aku iseng tapi tidak bisa dipungkiri kalau lama – lama aku menyukainya”
Walau dihati sedih tapi Eunji tetap mencoba tegar dan tersenyum pada Himchan. “Selamat oppa aku ikut senang kau akan menikah”
“Mianhe Eunji”
“Aniya. Oppa tidak salah”

#flashback end

Seuleum hajima nonono..
Honjaga anya nonono…
Eonjenananana naege hangsang bitchi dwae jun geudae..
Nae soneul jabsyo ije..
Jigeum dagawa gidae…
Eonjena himi dwae julge..

Bomi menyanyikan sebuah lagu ketika duduk disamping Eunji yang sedari tadi melamun dikolam renang rumah Bomi, ya sejak pagi tadi Eunji bermain kerumah Bomi.
“Eunji kau mau sampai kapan murung begini. Ayolah Himchan sudah menikah dan itu tanda dia memang tidak mencintaimu bukan lelaki yang tepat untukmu”
“Tapi kenapa sulit sekali melupakan, padahal aku sudah mencoba melepaskannya dengan Minkyung unni”
“Bagaimana kalau kita ajak yang lain jalan, siapa tau itu membuatmu terhibur”
“Boleh “

Bomi menghubungi satu persatu teman – temannya untuk jalan – jalan ketaman bermain. Dan disinilah mereka sekarang.

“Lotte worlg I’m coming………….” Teriak Namjoo yang sudah tidak sabar ingin menaiki semua wahana yang ada, yang membuat semuanya tertawa.
“Huah lama sekali tidak kesini” ucap Hayong yang memainkan rambutnya.
“Iya, kita selalu sibuk dengan pekerjaan. Hanya Naeun dan Chorong yang sibuk dengan anak mereka yang sedang sakit kalau tidak pasti mereka membawa anaknya bermain dengan kita” tambah Namjoo.
“Itulah resiko menikah muda, sudah ayo kita naiki semua wahana ini sampai puas” ucap Bomi mengajak mereka masuk.
Eunji sedikit terhibur dengan kehadiran mereka apalagi Namjoo yang suka bertingkah lucu layaknya anak kecil membuat semua tertawa.
Eunji sadar inilah hidupnya, tanpa kekasih dia masih punya teman – teman yang siap sedia menemani dan menggenggam tangannya ketika dia jatuh. Teman yang walau sibuk tapi masih menyisakan sedikit waktu untuk mereka bertemu.

————————————-End————————————————-

[Drabble] Miss…..

Autor : Shina
Fb : http://www.facebook.com/shina.kissme/
Twitter : http://twitter.com/purpleshina
Blog : http://www.sunflowersku.wordpress.com

Cast : Lee Jinki
Nam Minri

Jinki seorang namja casual yang lucu namun sering menjadi kalahan, teman – temannya begitu cerdik dan membuatnya selalu saja kalah dan mentraktirnya makan setiap hari. Jinki tergabung dalam grup namja yang bernama five-ear karena mereka berlima mempunyai kharisma dan mempesona namun hanya Jinki dan Taemin yang murah senyum kepada wanita disekitarnya berbeda dengan ketiganya yang berwajah dingin namun sebenarnya mereka mempunyai tingkah konyol.
Jinki masuk jurusan music sebenarnya bukan karena dia pandai dalam bermusic seperti Taemin tapi karena dia menyukai seorang gadis yang masuk dijurusan itu jadi dia berjuang meminta Taemin mengajarinya agar dia bisa lulus tes dan masuk kedalam jurusan dengan Taemin, dan bisa berteman dengan gadis yang disukainya. Dia Lee Minri gadis manis berambut hitam legam dan bergelombang, Jinki suka tanpa sadar tersenyum ketika Minri ada didepannya atau ketika melihat Minri menjalani harinya. Jinki memang pengagum rahasia sampai temannya selalu mengatakan payah.
“Aigo Jinki hanya dengan melihatnya saja kau sudah keok begini ckckck….” Ucap Key tanpa berfikir.
“Biar saja, dia memang begitu mengagumkan” ucap Jinki tidak peduli dengan kata – kata Key.
“Kau memang payah Jinki hyung, mengaguminya sampai rela masuk jurusan yang sama. Ku kira kau akan lekas menembaknya jika sudah satu kelas tapi sampai semester 5 kau masih diam saja.” Ucap Minho ikut menimpali kata – kata Key.
“Aku malu mengatakannya…… aku takut ditolak”
“Hahahaha kau memang payah hyung hanya karena takut ditolak jadi pengecut” kini Taemin mengatakannya setelah berhenti tertawa.
“Jangan pikirkan bahwa kau akan ditolak. Pikirkan cara menyatakan cinta yang terbaik untuknya. Jika kau melakukannya dengan baik pasti kau akan diterimanya” Key memberikan petuah seperti seorang nenek pada cucunya.
“Tapi aku tidak punya ide untuk menyatakan cinta”
“Ish JJong siapkan semua biar Jinki hyung aku yang mendandani sekeren mungkin seperti tipe Minri. Dan yang lain siapkan bunga yang dirangkai seindah mungkin. Wanita suka bunga yang indah” ucap Key dengan tatapan genit.
“Dasar playboy. Pengalaman sekali” sindir Jjong.
“Harusnya kalian bersyukur punya teman playboy sepertiku karena jika ada masalah cinta aku bisa memberi solusi”
“Hyung jjang” seru Taemin.

Jinki datang membawa seikat bunga mawar putih, dia ragu – ragu sambil sesekali menoleh kebelakang melihat teman – temannya yang bersembunyi dibalik pohon dan menyuruh Jinki supaya cepat mengetuk pintu rumah mungil Minri, Key yang geram sampai melototkan matanya.
Dengan ragu – ragu Jinki mengetuk pintu rumah Minri dengan tangan kirinya karena tangan kanannya dipakai untuk memegang bunga mawar putih, hatinya sangat berdebar kencang.
Kriiiiiiiiieeeeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttttttttttt……………..
“Anyonghaseyo Minri-ya” ucap Jinki gugup.
“Anyong. Mari masuk” ucap Minri mempersilahkan Jinki duduk dikursi santai yang ada diluar rumah.
“Ini untukmu” ucap Jinki menyodorkan seikat bunga mawar putih.
“Gomawo^^”
Jinki bingung mau berkata apa lagi karena dia gugup, sangat gugup.
“Ada apa?”
“Aaaaaku… Aku menyukaimu Minri. Maukah kau menjadi pacarku?”
“Mian. Ah maksudku aku tidak mungkin menolakmu”
Hati Jinki langsung berbunga mendengar ucapan Minri yang memerah karena malu. Teman – teman Jinki yang bersembunyi dibalik pohon langsung jingkrak – jingkrak gembira melihat sahabatnya berhasil menembak yeoja yang dicintainya.

——————————————End———————————————-

[FF MYUNGSOO] Don’t Forget Me

Autor : Shina
Fb : http://www.facebook.com/shina.kissme/
Twitter : http://twitter.com/purpleshina
Blog : http://www.sunflowersku.wordpress.com

Cast : Kim Myungsoo (Infinite), Kim Himchan (B.A.P), Kim Jung Ah (After School)

Genre : family

Himchan, Jung Ah dan Myungsoo adalah anak dari seorang direktur sukses tapi keduanya berbeda ibu. Himchan dan Jung Ah anak tuan Kim dengan seorang wanita dari hasil perjodohan sedangkan Myungsoo adalah anak tuan Kim dengan cinta jaman SMA.
Tuan kim menikah dengan ibu Himchan karena sebuah perjodohan orangtuanya ketika tuan kim baru menjabat sebagai direktur muda. Ayahnya memaksanya menikah demi menaikkan harga saham, itulah politik. Namun walaupun sudah menikah tuan Kim masih berhubungan dengan mantan kekasihnya hingga lahirlah Myungsoo.
Tuan Kim selalu membiayai sekolah Myungsoo sama dengan Himchan dan Jung ah tanpa diketahui oleh mereka.
Ketika beranjak Kuliah tuan Kim membawa Myungsoo pulang, tuan kim tidak peduli apapun resikonya yang penting dia ingin Myungsoo mendapatkan haknya sama seperti kedua kakaknya.
“Yeobo siapa yang kau bawa” tanya Ibu Himchan ketika melihat suaminya membawa seorang anak.
“Dia anakku Ah young, adik mereka. Mianhe” jawab tuan Kim yang membuat keluarganya shock.
“Appa apa yang kau katakan. Lelucon apa ini” bentak Himchan tidak terima.
“Appa aku kembali kerumah umma saja” ucap Myungsoo hendak menarik kopernya lagi tapi dicegah tuan Kim.
“Tidak Myung. Ini sudah saatnya kau mendapatkan hakmu juga sebagai anakku, aku sudah berdosa karena tidak mengurusmu selama ini. Tolong semua terima dia karena dia juga sodara kalian. Jung Ah antarkan Myungsoo kekamarnya”
“Ne appa. Ayo ikut aku, Himchan bawa kopernya” ucap Jung Ah mengajak Myungsoo untuk mengikutinya menuju kamarnya sedangkan Himchan dengan ogah – ogahan menyeret koper Myungsoo.

Suami istri itu masih masih enggan membuka suara. Sang istri sepertinya masih mengatur hati untuk melapangkan dadanya.
“Sejak kapan kau begini? Kau berbohong padaku selama ini”
“Maaf, aku tidak sengaja melakukan ini. Aku mengetahuinya juga setelah Myungsoo lahir. Kau tau bahwa aku begitu mencintainya sejak kuliah walau aboji melarang tapi aku tetap saja berhubungan diam – diam. Maaf aku membuatmu terluka kau boleh membenciku tapi jangan benci Myungsoo biarkan dia merasakan haknya sebagai anakku”

-Room Myungsoo-
Myungsoo kagum dengan kamarnya yang begitu besar berbeda dengan rumahnya yang dia tinggali dengan ibunya.
“Cih kampungan” seru Himchan tapi Myungsoo tidak menggubrisnya.
“Yak Kim Himchan jaga bicaramu. Tuan muda tidak boleh seperti itu” ucap Jung Ah menjewer telinganya.
“Appo noona … telingaku bisa patah” ucap Himchan mengaduh dan memegang telinganya.
“Kalau kau sadar anggap Myungsoo adik, ingat kata appa tadi dia adik kita walau berbeda ibu”
“Baiklah.”
“Myung kau Kuliah dimana?” tanya Jung Ah.
“Seoul National noona” jawab Myungsoo malu – malu.
“Wah kau satu kampus dengan Himchan kebetulan sekali”
“Ne, aku sering melihatnya” ucap Myungsoo masih menunduk karena dia tau siapa Himchan dikampus.
“Noona dia ini anak yang sering dibully dan dikatai anak haram seantero kampus” ucap Himchan dengan nada mengejek yang langsung mendapat jitakan noonanya lagi.
“Noona kau mau membuatku bodoh”
“Makanya jangan bicara asal”
“Tapi memang benar begitu”
“Kau harus membelanya mulai sekarang karena dia adikmu, ara. Dan kau Myungsoo kalau Himchan macam – macam laporkan padaku biar ku jitak kepalanya”
“Ne noona”

Himchan dan Myungsoo diantar Jung Ah kekampus karena ini memang sudah tugasnya sejak Himchan SMA, hanya sesekali saja Himchan boleh membawa mobil.
Jung Ah menurunkan mereka didepan gerbang kampus, Himchan berjalan melangkah dengan penuh kharismanya sedangkan Myungsoo berjalan dengan wajah menunduk.
“Lihat anak haram itu ditumpangi pangeran kampus kita, apa mereka saudara wah ini berita seru” seru salah seorang dari segerombolan yang sedang berdiri dipelataran kampus, Myungsoo hanya diam saja sedangkan Himchan yang geram langsung mendatangi dan memberikan bogemannya pada namja yang berbicara tadi.
“Ku peringatkan padamu sekali lagi kau menginanya anak haram maka ku jamin besok kau tidak akan bisa bicara lagi, paham” ucap Himchan menarik kerah namja itu.
“I … iya…”
Himchan melepaskan cengkramannya dan berjalan kearah Myungsoo yang takjub dengan hyungnya yang membelanya.
“Hyung gomawo sudah membelaku” ucap Myungsoo sambil tersenyum kearah Himchan.
“Aku tidak membelamu. Aku hanya tidak suka ada yang menghina keluarga Kim” ucap Himchan yang berlari kegedung fakultasnya sedangkan Myungsoo juga berjalan kearah fakultasnya yang bersebrangan dengan kakaknya.

Pulang kuliah Myungsoo masuk kedalam rumah dan melihat ibu Kim sedang memasak sambil memasak, Myungsoo yang haus karena berlari dari halte segera menuju dapur.
“Nyonya kenapa melamun? Masakanmu bisa gosong” tegur Myungsoo yang baru ingin membuka kulkas.
“Astaga.” Ucap ibu Kim yang langsung membalik tumisannya. “Kau tidak pulang bersama Himchan” tanyanya.
“Tidak nyonya. Aku sendirian” jawab Myungsoo.
“Panggil aku ibu, aku juga ibumu mulai sekarang”
“Ne ibu.”
“Nah kau ganti baju dulu ya? Aku akan siapkan makan siang untuk kita”

Myungsoo mengangguk lalu melesat kekamar untuk mandi kilat, setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai Myungsoo turun keruang makan. Ibu Kim menghidangkan tumis ayam dan telur untuk makan keduanya.
“Makanlah”
“Ibu juga makan.”
“Ne”
“Pasti sepi ya ibu karena makan sendirian. Umma selalu mengajakku makan bersama kecuali makan siang karena aku jarang pulang sebelum jam makan siang tapi jika pulang pagi aku selalu makan siang ditempat kerja ibuku sebagai penjual bunga” ucap Myungsoo yang membuat ibu Kim terharu, dia tidak pernah merasakan mempunyai anak karena hanya makan pagilah mereka bersama.
“Myung. Apa kau tidak keberatan jika makan dirumah dengan ibu jika kau tidak punya kegiatan diluar rumah”
“Tentu ibu. Aku juga selalu seperti itu dengan umma tapi sekarang umma pasti makan Cuma dengan adjuma pekerja dirumah kami”
Ibu Kim senang karena Myungsoo ternyata anak yang baik juga penurut, andai kedua anaknya tidak terlalu dimanja pasti mereka juga akan bersikap begini.
“Nah makan yang banyak setelah itu ikut ibu belanja, kita memasak bersama nanti malam”
“Ne ibu”

Myungsoo merasa senang diterima oleh ibu barunya walau tidak dapat dipungkiri bahwa dia juga rindu sekali dengan ibu kandungnya, tapi ibu kandungnya meminta agar Myungsoo melupakannya dan berlaku seolah dia adalah putra dari tuan Kim dan istrinya.
Itu begitu menyesakkan untuk Myungsoo hingga dia berfikir apa ibunya tidak sayang padanya. Hal ini begitu dipendamnya seorang diri tanpa ada seorangpun tempat untuk membaginya.
Ini sudah hampir 3 bulan Myungsoo ikut ayahnya, dia begitu rindu dengan masakan ibunya yang sederhana tapi bisa membuatnya tersenyum bahagia dengan merasakannya.
“Appa aku ingin pulang saja dengan umma” seru Myungsoo.
“Yak bocah kau mau buat masalah lagi” gertak Himchan.
“Himchan jaga ucapanmu” ibu Himchan mnegur putranya.
“Tidak bisa Myungsoo ibumu sudah menyerahkanmu padaku, dia inginkau mendapat hidup yang layak disini.” Ucap tuan Kim.
“Ayahmu benar Myung. Apa ada orang yang menyakitimu”
“Tidak ibu, aku rindu umma aku ingin memeluknya”
Ibu Kim paham, wajar jika Myungsoo merindukan ibu kandungnya karena dia ibu yang melahirkan Myungsoo, tapi dia juga tidak rela Myungsoo pergi karena dia benar – benar merasa menjadi ibu ketika ada Myungsoo. “Kau disini saja. Ibu janji kapan – kapan akan membuat ibumu mau menemuimu”
“Benarkah?”
“Tentu”
“Ibu anakmu itu aku kenapa kau begitu sayang padanya, dikampus bahkan semua memandangnya anak haram”
“HIMCHAN sekali lagi kau bicara tidak sopan aku akan mematahkan lehermu tidak peduli kau anakku” bentak ibu kim yang membuat Himchan langsung diam.
Semua makan dengan hikmat tapi malam ini Jung Ah tidak ada karena sedang ada kerjaan diluar kota.

Ibu Myungsoo merangkai bunga dengan tidak konsentrasi, walau dia meminta Myungsoo pergi dengan ayahnya dan melupakannya tapi hati kecilnya selalu saja merindukan dan menyanyagi putranya itu. Tapi dia sadar putranya berhak hidup enak tanpa kekurangan apapun berbeda jika harus tinggal dengannya.
“Nyonya kau merindukan tuan muda”
“Ne bibi. Aku ingat dia itu paling benci jika makan sendirian. Apa disana dia makan dengan baik? Apa ibu barunya memperlakukannya dengan baik? Apa ibunya tau Myungsoo alergi udang? Apa anak mereka bisa menerima anakku?”
“Tuan muda pasti bisa adaptasi dengan saudaranya nyonya? Bila rindu nyonya bisa mengunjunginya”
“Nanti saja bi aku tidak mau dia manja jika aku datang sekarang”

Myungsoo termenung dikelasnya karena merasa kepalanya pusing, dikelas berikutnya dia memutuskan untuk membolos saja dan ingin beristirahat dirumah. Ketika sampai dirumah ibu kim telah selesai memasak makan siang.
“Myung kau sudah pulang”
“Aku pusing jadi aku membolos saja ibu”
“Ya sudah makan dulu setelah itu minum obat”
“Ne”
Myungsoo makan dan minum obat lalu merebahkan dirinya dikasur, dia mengambil fotonya dan ibunya ketika lulus SMA. Myungsoo begitu rindu dengan ibunya tapi kata – kata ibunya yang menyesakkan itu muncul lagi.
“Umma apa benar kau tak ingin bertemu lagi denganku. Aku merindukanmu umma” ucap Myungsoo memeluk foto ibu kandungnya. Myungsoo menangis sampai dia tertidur karena kepalanya sangat pusing dan tubuhnya terasa panas dingin.

Makan malam.
Semua sudah berkumpul diruang makan tapi Myungsoo belum menampakkan batang hidungnya. Ibu kim heran tumben sekali Myungsoo tidak turun padahal ini sudah 15 menit berlalu dari jam makan malam biasanya.
“Kapan kita mulai makannya. Aku sudah lapar” seru Himchan merengek yang langsung dijitak Jung Ah.
“Noona kau ini ish”
“Makanya diam kau. Kita harus menunggu Myungsoo turun”
“Tapi dia lama sekali aku bisa kelaparan”
“Jung Ah coba cek. Tadi dia sakit dan ibu menyuruhnya istirahat tapi sampai sekarang dia tidak turun”
“Ne ibu”
Jung Ah memundurkan kursinya menggeser tubuhnya untuk berdiri kemudian dia berjalan kearah tangga menuju kamar Myungsoo yang ada dilantai 2 depan kamar Himchan.
“Ayah…. Ibu…………” teriak Jung Ah yang membuat semua langsung berlari menuju lantai 2.
Ibu Kim, tuan Kim dan Himchan sampai pada kamar Myungsoo dimana Jung Ah berteriak.
“Lihatlah wajah Myungsoo pucat dan membiru tapi dia masih bernafas” ucap Jung Ah memandang Myungsoo seolah mayat hidup.
“Siapkan mobil kita bawa kerumah sakit sekarang juga, Himchan bantu ayah mengangkat Myungsoo”
“Ne ayah”

-At Hospital-
Semua menunggu diUGD dengan hati galau nan gelisah, ibu Myungsoo berurai air mata ketika sampai dirumah sakit.
“Dimana anakku” tanya ibu Myungsoo yang tak kuasa menahan tangis mendengar putranya tak sadarkan diri.
“Didalam. Dokter masih menanganinya” jawab Tuan Kim. “Jung Ah ajak Himchan dan ibumu pulang biar ayah dan ibu Myungsoo yang menjaga Myungsoo malam ini”
“Ani. Aku mau menunggu juga bukankah dia juga anakku”
“Ya sudah. Kalian berdua pulanglah dan istirahat. Besok kalian harus aktifitas”
“Ne ayah”
Jung Ah membawa Himchan pulang bersamanya, menyisakan tiga orang yang masih saling membisu hingga dokter keluar.
“Dokter bagaimana anakku?” tanya ibu Myungsoo yang berlari menghampiri sang dokter.
“Dia sudah tidak apa – apa setelah kami mengeluarkan racun yang ada pada tubuhnya. Apa dia alergi dengan makanan laut?”
“Ne dok, dia alergi udang sama sepertiku” ucapan ibu Myungsoo membuat ibu Kim merasa bersalah karena siang tadi dia memasak udang.
“Sepertinya tadi dia makan udang ditambah sakit lambung yang dideritanya membuatnya terserang typus nyonya, tapi dia hanya butuh pemulihan dan asupan nutrisi yang cukup agar dia pulih”
“Gomawo dok”

Myungsoo sudah dipindahkan keruang rawat, 3 orang itu terus saja terjaga karena tidak ingin melewatkan ketika Myungsoo sadar.
“Myung bangunlah nak. Umma menyesal seharusnya umma tidak perlu memberikanmu pada ayahmu jika umma tau kau begini” ucap ibu Myungsoo sambil membelai wajah putranya.
“Kau tidak salah. Aku yang salah karena memisahkanmu dengan anakmu” ucap tuan Kim menenangkan.
“Lebih baik kita istirahat agar Myungsoo juga istirahat dengan tenang”

Pagi – pagi tuan Kim sudah harus pergi karena ada telpon penting dari perusahaan yang mengadakan meeting pagi ini. Sekarang diruangan hanya menyisakan ibu Kim dan ibu Myungsoo yang belum bertegur sapa sejak semalam.
“Hey Kim Ah Young kau pasti menganggapku wanita murahan karena sudah merusak keluargamu ditambah dengan hadirnya Myungsoo”
“Kenapa kau berpikir begitu Park Hain”
“Semua pasti begitu. Tapi kau tidak tau bukan aku dan ayah Myungsoo berpacaran tapi tuan Kim tidak mengizinkan anaknya menikahiku dan menjodohkan kalian. Kau tau hatiku sangat sakit? Awalnya aku merasa bersalah padamu karena menjalin hubungan dibelakangmu, ketikka anak pertamamu lahir aku begitu merasa dihianati oleh senyuman. Aku juga tidak tau kenapa bisa terbuai hingga hadir Myungsoo. Aku tidak berniat meminta tanggung jawab karena aku yang salah? Aku yang tidak tau diri merebut suamimu tapi ketika Myungsoo TK dia sering diejek anak haram hingga akhirnya aku memberitau suamimu, dia yang membiayai sekolah Myungsoo meskipun Myungsoo tidak tau. Suatu malam Myungsoo bertanya siapa ayahnya? Kalau kau jadi aku apa kau tega melihat putramu menangis ingin bertemu ayahnya karena dia lelah diejek sebagai anak haram, akhirnya aku meminta Myungsoo tinggal bersama ayahnya dan memintanya melupakanku tapi aku tidak menyangka dia akan begini. Maafkan aku Ah young kau boleh memakiku dan mengatakan aku murahan tapi aku begini karena aku ingin anakku bahagia. Aku akan membawanya pergi jauh jika dia selama ini begitu merepotkanmu”
“Kau tau Hain, aku tidak pernah menyalahkanmu bukankah cinta itu tidak pernah salah. Aku yang harusnya berterima kasih karena kau telah menghadirkan Myungsoo ditengah keluargaku yang begitu membuatku kesepian. Anakmu datang dan membuatku merasa benar – benar sebagai seorang ibu, dia membantuku memasak menemaniku makan siang dan tidak malu menemaniku belanja. Dia bahkan selalu bercerita hal kecil yang selalu dilakukannya bersamamu. Anakku bahkan tidak menyadari ketika dia sedih aku selalu menghiburnya tapi dia tidak memperlakukanku bahkan tidak pernah mengungkapkan rasa sayangnya. Gomawo Hain kau telah memberikan Myungsoo padaku, kita ini sudah tua harusnya kita bersikap rukun melihat anak kita tumbuh besar dengan baik”
“Kau benar Ah young.”
“Mari kita hidup berdampingan dan membesarkan putra kita bertiga bersama – sama”
“Umma…………” igau Myungsoo dengan mata terpejam membuat dua orang wanita itu langsung menghampiri.
“Myung buka matamu nak umma ada disini” pinta ibu Myungsoo yang membuat mata berat Myungsoo terbuka.
“Umma…. Aku rindu padamu hiks jangan tinggalkan aku” ucap Myungsoo yang langsung memeluk ibu kandungnya.
“Ne, umma tidak akan meninggalkanmu. Tenanglah umma, ayahmu dan ibu kim tidak akan meninggalkanmu. Kami menyanyangimu” ucapnya yang memeluk putranya dengan erat.
Diluar ada Jung ah, tuan Kim yang begitu terharu melihat adegan didalam. Himchan walaupun cuek, dingin tapi sebenarnya dia menyayangi Myungsoo hanya saja dia gengsi untuk mengakui kalau dia sayang pada adiknya.

Myungsoo pulang kerumah ayahnya setelah dirawat hampir seminggu.
Mungsoo tentu saja sangat bermanja pada ibu kandungnya yang membuat semua tertawa dengan tingkah kekanakannya.
“kau tidak malu bermanja dengan umma begini didepan kakak – kakakmu” ucap Ibu Myungsoo yang memeluk anaknya karena Myungsoo tidak mau lepas.
“Ani. Aku hanya mau bersama umma” ucap Myungsoo yang memeluk ibunya dengan erat diranjang seperti minta dikelonin, wkwk.
“Astaga Kim Myungsoo kau ini sudah 21 tahun bukan anak kecil yang takut petir”
“Alah umma”
“Sudah biarkan saja. Himchan dulu juga begitu ketika sakit selalu bermanja dengan ibunya” ucap tuan Kim yang menahan tawa.
“Yak ayah aku tidak begitu” ucap Himchan dengan sebal.
“Hain temanilah Myungsoo, yang lain ayo keluar” ucap ibu Kim kenapa suami dan anaknya.
Dengan serempak mereka keluar dari kamar Myungsoo yang kini hanya menyisakan Myungsoo dengan ibunya.
“Maafkan umma ya sudah menyuruhmu melupakan umma” ucap ibu Myungsoo sambil membelai rambut anaknya.
“Ne umma”
“Umma janji tidak akan meninggalkanmu walau mereka mengurusmu, ibu kim juga ibu yang baik”
“Ne, dia dulu bilang dia akan berterima kasih padamu karena sudah mau memberikan kesempatan dia menjadi ibu yang sesungguhnya. Aku bingung kenapa dia bilang begit padahal dia juga punya noona dan hyung”
“Dia terpikat dengan anak umma yang tampan ini makanya bilang begitu”
“Hehehe padahal hyung itu imut menurutku, ya walau dia galak tapi aku tau dia sayang padaku dia bahkan memukul teman yang mengejekku anak haram”
“Kau beruntung karena punya 2 kakak dan 2 ibu yang sayang padamu”
“Iya, umma aku sangat bahagia punya ayah tampan dan 2 kakak yang keren juga 2 ibu yang cantik”
“Kau ini, sekarang tidurlah” ucap ibu Myungsoo yang meletakkan kepala anaknya pada bantal.
“Umma aku harap ini bukan mimpi yang hanya datang sekejap dalam hidupku” ucap Myungsoo yang membuat ibunya tersenyum. Ibunya mengecup dahi Myungsoo menarikkan selimut untuk menutupi tubuh Myungsoo yang memejamkan matanya sambil tersenyum, berharap ini memang bukanlahh mimpi yang datang hanya sekejap.

———————————End——————————–

[FF MYUNGZY] Me Or She?!

Me or she?!
Autor : shina
Cast :
Kim Myungsoo
Baek Suzy
Other cast : temukan sendiri 
Genre : angst, romance

Kali ini saya bawa ff agak panjang karena udah ada semangat nulis lewat laptop lagi, maaf ya kalau jarang posted karena autor semester 6 dan lagi sibuk – sibuknya buat proposal skripsi jadi harap makhlum tapi kalau free autor akan mencoba memanjakan kalian dengan ff yang banyak. Silahkan yang mau tanya – tanya bisa koment disini, difb http://www.facebook.com/shina.kissme/ atau ditwitter http://twitter.com/purpleshina

“Myung kau kemana saja akhir – akhir ini, aku jenuh sendirian” ucap Suzy pada sang tunangannya.
“Mian, aku sibuk akhir-akhir ini. Kau tahu sendiri seperti apa sibuknya jurusan bisnis apalagi aku tingkat akhir”
“Ya sudah asal jangan selingkuh saja”
“Ne”

Myungsoo jenuh pada hubungannya dengan Suzy yang sudah berjalan 2 tahun, mereka sebenarnya adalah pasangan yang dijodohkan orangtua mereka sejak kecil tapi mereka bertemu ketika Suzy memasuki kuliahnya. Myungsoo awalnya begitu menyukai Suzy yang manja dan lucu tapi lama –lama perasaan itu memudar sehingga Myungsoo kadang unmood ketika jalan dengan Suzy.
Akhir – akhir ini sebenarnya Myungsoo bukan sibuk dengan kuliahnya tapi sibuk dengan kekasih yang baru beberapa bulan dikencaninya, dia adalah Jiyeon gadis yang merupakan adik kelas Myungsoo dikampus.
Pulang mengantar Suzy, Myungsoo datang keapartement Jiyeon untuk makan malam.
“Oppa kapan kau akan mengenalkanku pada orangtuamu?” Tanya Jiyeon yang menikmati makan malamnya.
“Nanti kalau mereka sudah kembali dari jepang. Mereka benar – benar sibuk sekarang” jawab Myungsoo malas.
“Ne, oppa aku senang karena bertemu dengan teman lamaku beberapa hari yang lalu” tutur Jiyeon dengan wajah bahagia.
“Benarkah? Aku ikut senang kalau begitu”
“Kapan-kapan aku kenalkan oppa padanya, dia gadis yang cantik dan pandai. Sewaktu kecil banyak sekali namja yang mengejarnya tapi banyak juga yang takut karena dia tangguh sekali oppa” ucap Jiyeon yang menceritakan dengan semangat.
“Tapi menurutku kau yang paling cantik” rayu Myungsoo.
“Oppa bisa saja” ucap Jiyeon malu-malu.

——————————————————————————————-

Dicoffee shop langganannya Suzy melamunkan sikap Myungsoo yang akhir- akhir ini begitu jauh, Suzy merasa ada yang berbeda dengan tunangannya itu. Mungkinkah Myungsoo selingkuh? Pikir Suzy yang langsung menepis kemungkinan itu.
“Suzy kenapa kau melamun?” tanya Jiyeon yang duduk didepannya karena baru datang.
“Hanya sedang memikirkan nae namja, dia akhir – akhir ini tidak ada kabarnya. Apa mungkin dia selingkuh hehehehehe” jawa Suzy sambil melucu.
“Jangan berfikir asal – asalan. Kau cantik dan baik mana mungkin pacarmu meninggalkanmu. Aku malah baru merasa benar – benar disayang pacarku” nasehat Jiyeon.
“Kau yeoja yang baik pasti dapat namja yang baik”
“Ne, semoga saja Suzy. Oya sudah siang aku harus pergi karena namjaku pasti sudah menungguku ditaman kota”
“Ne, hati – hati Jiyeon. Salam untuknya”

Ditaman kota Myungsoo menikmati kue berasnya yang hampir habis sambil menunggu kedatangan Jiyeon yang belum datang juga padahal sudah ditunggu setengah jam.
“Mian oppa aku terlambat”
“Ne.”
“Oppa kapan kau punya waktu, aku ingin mengenalkanmu pada sahabatku”
“Minggu ini kurasa bisa, kau atur saja”
“Oke oppa^^” ucap Jiyeon yang langsung mencium pipi Myungsoo.

Ada sepasang mata yang melihat adegan tersebut dengan shock, dia adalah Suzy. Suzy bermaksud pulang setelah dijemput supirnya tapi siapa sangka ditengah kemacetan taman kota disuasana weekend seperti ini, inikah alasan Myungsoo akhir – akhir ini menghilang dengan alasan sibuk, tapi kenapa harus Jiyeon sahabatnya sendiri.
“Nona anda baik – baik saja” tanya supir pribadi Suzy.
“Aku tidak apa- apa adjushi. Jangan khawatirkan aku”jawab Suzy sambil tersenyum.
“Sepertinya jalanan macet nona”
“Aku turun disini saja, biar nanti Jieun yang menjemputku”
“Baiklah nona”

Suzy turun dan berjalan kearea taman kota guna ingin mengetahui apa yang terjadi, benarkah Jiyeon alasan Myungsoo jauh darinya. Suzy mencari tempat yang aman untuk menguping pembicaraan mereka.
“Oppa apa cinta kita akan abadi”
“Tentu”
“Tapi sahabatku itu cantik, baik sayang orangtua, sayang teman dan sayang orang disekitarnya. Pasti kau juga akan menyukainya”
“Tidak mungkin, walau nanti aku dijodohkan denganya tapi pasti aku tidak akan mencintainya”
“Gomawo oppa”

Jleb.
Suzy merasa bahwa dunianya akan berakhir sebentar lagi, hatinya benar – benar sakit. Lalu apa gunanya kebersamaan mereka selama ini bila ternyata Myungsoo tidak mencintainya. Kenapa Myungsoo baik padanya kalau itu bukan cinta tapi dusta padahal Suzy begitu tulus mencintainya.
Suzy bertekad untuk berpura – pura tidak tahu kalau Myungsoo tidak mencintainya dan pura – pura tidak mendengar apa yang didengarnya hari ini. Dia akan terus mencintai Myungsoo sampai akhirnya Myungsoo sendiri yang mengakhiri pertunangan ini, karena hanya ini yang bisa dia lakukan untuk membuktikan semua cintanya walau ini terkesan seperti penantian bodoh.
Malamnya Suzy masih melamun sendirian dengan tenang karena orangtuanya sedang ada perjalanan bisnis, sebagai putri tunggal dia kesepian bila ditinggal seperti ini Jieun sepupunya juga sudah pulang setelah mengantarnya tadi, jadi kini dia hanya dirumah dengan pembantu dan supirnya.
Kring……………. Kring…………………….
Dering hp Suzy berbunyi dan membuat Suzy segera tersadar karena ada telepon masuk kehpnya.
“Yeoboseyo…”
“Suzy ini aku Jiyeon”
“Oh ne. ada apa tumben?”
“Apa minggu ini kau ada waktu, aku ingin mengajakmu makan malam. Ajaklah namjamu aku akan mengajak pacarku”
“Ne”
“Ya sudah aku mau tidur dulu, sampai jumpa”
“Jalja”
Suzy berfikir bagaimana mungkin dia mengajak Myungsoo sedangkan Mungsoo juga menjalin cinta dengan Jiyeon, hal ini membuat dada Suzy sesak.

Suzy makan bubur untuk sarapan tanpa selera, tanpa menyentuh makanannya Suzy berangkat dan didepan pagar dia melihat mobil Myungsoo sudah ada didepan rumahnya.
“Cepat masuk aku akan mengantarmu” ucap Myungsoo tanpa keluar dari mobil.
“Ne” ucap Suzy yang kemudian dudu disamping kursi kemudi Myungsoo. “Kau tidak sibuk”
“Hari ini tidak, semalam ummamu menenlpon dan memintaku melihatmu”
“Owh, apa minggu ini kau sibuk. Aku ingin mengajakmu makan malam bersama temanku”
“Aku mengantar umma belanja karena appa tidak ada dirumah, tidak apakan?”
“Tidak apa-apa, aku bisa pergi sendirian”
“Gomawo pengertianmu”
“Ne”
Dalam hati Suzy paham bahwa Myungsoo akan memilih melukainya daripada melukai Jiyeon. Dalam hati Myungsoo sebenarnya juga tidak enak menolak tapi dia sudah terlanjur janji menemani Jiyeon untuk bertemu dengan sahabat lamanya. Jika ditanya masalah siapa yang dicintai dia bingung karena dia memiliki perasaan yang sama besar pada keduanya.

Malam ini Suzy sudah menyiapkan dirinya yang akan menuju ketempat dimana dia dan Jiyeon janjian untuk makan malam. Suzy terus memotivasi dirinya bahwa semua akan baik – baik saja. Suzy memutuskan untuk datang lebih awal dan memesan greentea mint kesukaannya, setelah menunggu selama 15 menit muncul sosok Jiyeon dengan tunangannya yang kaget dengan kehadiran Suzy.
“Anyong Suzy, mian kami terlambat…” ucap Jiyeon yang memamerkan senyumnya.
“Aniya, aku yang datang terlalu awal. Silahkan duduk” ucap Suzy terkesan biasa padahal hatinya menahan beban berat.
“Suzy kenalkan ini namjachinguku”
“Anyong nae Baek Suzy imnida” Suzy mengulurkan tangannya yang membuat Myungsoo salting.
“Kim Myungsoo” ucap Myungsoo menerima uluran tangan Suzy.
“Dimana namjamu Suzy? Bukankah kau berjanji akan mengajaknya?” tanya Jiyeon yang melihat gelas minum Suzy.
“Dia sibuk jadi tidak bisa menemaniku” jawab Suzy singkat.
“Wah kau pengertian sekali”
“Dalam cinta Kita harus pengertian apalagi dia orang yang sangat sibuk”
Myungsoo benar – benar kehilangan kata – kata mendengarkan Suzy berkata begitu bijak bukankah Suzy seharusnya marah karena tunangannya sedang berselingkuh didepannya, ini membuat Myungsoo terasa dia manusia yang brengsek.
“Sudah malam aku harus pulang” pamit Suzy membuyarkan lamunan Myungsoo yang sedari tadi melamun.
“Tidak bareng kami saja” tawar Jiyeon.
“Aniya, aku bawa mobil appa tadi” ucap Suzy menolaknya.
“Hati – hati ne”
“Kalian juga”
Suzy keluar dan berjalan menuju mobilnya, Suzy menumpahkan segala kesedihannya dimobil dia tidak menyangka kalau rasanya sesakit ini.
Setelah tangisannya membuat reda Suzy langsung meluncurkan mobilnya kearah jalan raya menuju kerumahnya.
Sampai rumah Suzy langsung menuju kamarnya tanpa mengindahkan sapaan Jieun sepupunya yang dari tadi sudah menunggunya pulang.
“Yak Baek Suzy tega sekali kau mengacuhkanku” teriak Jieun yang mengekori langkah sepupunya.
“Aku sedang malas unni” ucap Suzy dengan tidak semangat dengan memegang bantal dikasurnya.
“Aku itu tanya kau darimana Baek Suzy” geram Jieun yang ikut duduk.
“Bertemu mereka. Aku malas membahasnya makanya aku tidak menjawabmu”
“Astaga Baek Suzy. Hatimu itu terbuat dari apa sebenarnya”
“Wae?”
“Kalau aku jadi kau. Aku akan bicara pada orangtuaku untuk membatalkan perjodohan ini. Aku akan meninggalkan laki – laki tidak tau diri seperti Myungsoomu itu” geram Jieun berapi – api.
“Tapi aku mencintainya unni”
“Cinta apa namanya kalau hanya disakiti. Jangan bodoh Suzy, kau pasti hanya dimanfaatkan saja. Sadarlah jangan mau dibodohi”
“Aku tulus mencintainya. Aku tidak apa-apa disakiti asalkan dia bahagia. Aku benar – benar mencintainya unni”
“Apa kau gila. Kau ingin bertahan padahal kau tahu dia itu berselingkuh dengan sahabatmu sewaktu kecil.”
“Aku mencintainya unni. Aku aku akan menyerah ketika Myungsoo sendiri yang mengakhiri pertunangan ini, jadi kumohon jangan paksa aku untuk membencinya karena aku tulus mencintainya”
“Ya ya ya terserah kau saja”

Dikampus Suzy murung dan jadi pendiam setelah kejadian Myungsoo terlihat jalan dengan sahabatnya. Eunji, Dongho dan Krystal bingung melihat perubahan sikap sahabatnya itu.
“Kau ada masalah Suzy dengan tunanganmu” tegur Eunji takut – takut.
“Aniya. Kami baik – baik saja Eunji” ucap Suzy menanggapi tanpa minat.
“Tapi kalian beberapa bulan ini tidak terlihat bersama, makanya kami fikir kalian ada masalah”
“Kami tidak ada apa – apa kok”
“Oh ne, kalau dia menyakitimu bilang saja pada kami biar kami hajar dia rame –rame“ ucap Dongho dengan wajah semangat yang langsung dijitak Krysal. “Yak Krystal kau mau membuatku bodoh gara – gara jitakanmu yang keras”
“Sapa suruh kau bicara dengan tampang sok imut”
“Ish kalian membuat muak, ayo Suzy kita kekelas”
“Ne”

Pulang kampus Suzy melihat mobil Myungsoo terparkir didepan rumahnya, Suzy masuk dan mendapatinya sedang berbincang dengan sepupunya Jieun.
“Suzy pangeran kesianganmu datang” sinis Jieun yang beranjak berdiri menuju kedalam.
“Eoh, kau sudah lama” tanya Suzy yang duduk didepannya.
“Tidak juga” jawab Myungsoo canggung.
“Wae?”
“Kenapa kau tidak marah padaku”
“Kenapa aku harus marah, aku belum kalah bukan?”
“Ini salahku Suzy, aku yang jenuh pada hubungan kita. Aku mencintainya juga Suzy”
“Aku tahu, tapi aku yakin kau akan kembali kepadaku. Aku akan membuktikannya dengan semua ketulusanku”
“Maafkan aku Suzy, aku menyesal tapi aku mencintai kalian berdua”
“Pulanglah. Jangan ungkit apa – apa lagi. Aku tulus mencintaimu dan akan terus bertahan sampai takdir itu berpihak padaku dan membuatmu kembali padaku”
“Tap….”
“Pulanglah”
Ucapan Suzy membuat Myungsoo lunglai seketika ketika dia keluar rumah itu dan Suzy juga langsung ambruk ditempat, Jieun yang dari tadi mendengarkan percakapan itu juga langsung keluar dari persembunyiannya dan merengkuh Suzy dalam pelukannya.
“Tenanglah Suzy. Kau tinggalkan saja dia kau berhak dapat lelaki yang lebih baik daripada Myungsoo” ucap Jieun yang menenangkan Suzy.
“Aku mencintainya unni. 2 tahun itu bukan waktu yang singkat” ucap Suzy yang menangis memeluk Jieun.
“Biarkan takdir yang berbicara, bila kalian berjodoh pasti dia akan kembali kepelukanmu”
“Apa aku sslah jika mencintainya? Kenapa takdir begitu kejam”
“Tidak ada yang salah jika kau mencintai seseorang, takdir hanya sedang menguji sejauh mana kau bisa bersabar menghadapinya”
“Aku begitu mencintainya, aku rela memberikan nyawaku untuknya. Tapi kenapa wanita itu harus Jiyeon?”
“Istirahatlah sekarang, biarkan fikiranmu tenang”

Sejak pertemuan terakhir dirumah Suzy membuat Myungsoo banyak berfikir, banyak diam dan tidak berani untuk menemui Suzy lagi. Jiyeonpun akhir – akhir ini tak ditanggapi karena fikirannya melayang kepada Suzy. Myungsoo benar – benar bingung harus memilih siapa diantara mereka. Kini kamar apartementnya begitu menarik untuk Myungsoo daripada dia harus keluar atau kencan bersama Jiyeon.

Minggu pagi Myungsoo merasa badannya meriang dan tenggorokannya serang seperti terserang demam, mungkin ini dari efek Myungsoo memikirkan Jiyeon, Suzy dan skripsinya dalam waktu yang bersamaan membuatnya malas menyentuh makanan walau hanya sedikit.
Sunggyu yang rindu adiknya mendatamgi apartement adiknya yang dulu juga ditinggalinya sewaktu masih kuliah, jadi dia hafal kodenya sehingga memudahkannya masuk tanpa menekan bel masuk.
“Hey pemalas bangun” ucap Sunggyu menarik selimut yang dipakai Myungsoo dan menyibak tirai kamarnya.
“Aku sedang sakit jangan menggangguku” gertak Myungsoo yang meraih selimutnya kembali.
“Apa Suzy tidak merawatmu dengan baik atau dia selingkuh sampai kau sakit karena dicampakan hahahaha…” ucap Sunggyu yang duduk dan menarik bantal adiknya.
“Diam kau hyung, dia itu mencintaiku” ucap Myungsoo yang kini duduk bersandar pada ranjang.
“Kalau aku jadi Suzy aku sudah berpaling kenamja yang lebih tampan dari pada pemalas dan brengsek sepertimu”
“Tega sekali kau mengatai adikmu sendiri dengan sebutan begitu”
“Cih, bahkan aku malu mengatakan bahwa kau adalah adikku. Kau ini punya tunangan tapi selingkuh dan parahnya selingkuhanmu itu sahabatnya. Ayolah Myungsoo dimana urat malumu? Apa sudah putus”
“Mana kutau mereka sahabat” ucap Myungsoo dengan enteng yang langsung dijitak hyungnya.”Apoo hyung”
“Lalu kau pilih siapa?”
“Aku mencintai mereka”
“Jangan egois Kim Myungsoo, cepat tentukan sebelum menyesal. Appa minta pernikahan kalian dipercepat tapi tuan Baek akan menyerahkan keputusan pada Suzy”
“Mwo……..”
“Cepat tentukan pilihan jangan merusak imageku yang terkenal dimedia”
“Pergilah aku akan pikirkan etelah demamku turun”
“Baiklah adikku yang tampan, aku akan memanggil dokter agar kau cepat sembuh”
“Ne”
Myungsoo meletakkan kepalanya kebantal dan memejamkan matanya lagi karena kepalanya sakit, Sunggyu hanya geleng – geleng kepala melihat adiknya.

Myungsoo membuka matanya dan sedikit terkejut karena cahaya lampu sudah menerangi kamarnya, sedikit terkejut karena ini sudah gelap dan ada kompres yang menempel didahinya.
“Kau sudah sadae, makanlah buburmu dan minum obat” ucap sosok gadis yang baru keluar dari kamar mandi.
“Bagaimana kau bisa disini” tanya Myungsoo yang mencoba duduk bersandar yang langsung dibantu Suzy dengan menumpukkan 2 bantal dipunggung Myungsso.
“Sunggyu oppa menelponku dan memintaku menjagamu, kenapa kau menyiksa dirimu dengan tidak makan berhari – hari. Apa Jiyeon tidak memperhatikan pola makanmu sampai lambungmu terinfeksi” ucap Suzy menyerahkan semangkuk bubur yang hanya dipandangi saja oleh Myungsoo.
“Entahlah”
“Makanlahlah”
“……………………………………”
“Kau mau ku panggilkan Jiyeon untuk merawatmu?”
“Tidak perlu, aku bisa mengurus diriku sendiri” ucap Myungsoo yang langsung merebut mangkuk itu dari tangan Suzy yang membuat Suzy sedikit tersenyum.
“Makanlah yang banyak Myung biar cepat sembuh”
“Kenapa kau masih merawatku padahal aku sudah menyakitiku” tanya Myungsoo menatap Suzy dalam – dalam.
“Aku mencintaimu kenapa kau masih menanyakannya padaku, kau tidak buta bukan” jawab Suzy dingin.
“Ayolah Suzy aku tau kau pasti kecewa padaku karena aku tunangan yang brengsek sepertiku.”
“Aku akan menyerah jika kau ingin mengakhiri ini semua dan hidup bahagia dengan Jiyeon, aku tau Jiyeon wanita yang baik”
“Tapi aku mencintai kalian berdua, inilah yang membuatku putus asa”
“Kau tidak boleh egois ingin memiliki kami berdua, kami mencintaimu tapi tidak kami berdua yang memilikimu. Kau punya satu pasang hati dan hanya satu orang yang berhak memilikinya karena jika kami memilikinya maka kau akan mati karena hatimu kau berikan pada kami. Minumlah obatmu dan jangan memikirkan hal ini lagi yang penting kau sembuh” ucap Suzy beranjak mengambilkan obat untuk Myungsoo yang tadi diletakkan dimeja.
Suzy meminta Myungsoo tidur dan menyelimutinya sebatas dada lalu mematikan lampu penerangan utama dan mengganti dengan lampu tidur, Suzy merebahkan tubuhnya disofa panjang yang ada tak jauh dari ranjang Myungsoo. Myungsoo berfikir betapa mulia dan sabar hati Suzy pada sikapnya yang kekanak – kanakan yang jenuh pada hubungan mereka yang sudah berjalan 2 tahun, kalau Suzy bisa bertahan dengan ini kenapa dia tidak. Setelah puas memandangi wajah Suzy dengan senyum Myungsoo memutuskan untuk tidur dengan nyenyak malam ini.

Pagi ini Myungsoo bangun dengan wajah cerahnya, dia menuruni ranjang dan berjalan kearah Suzy membenarkan letak selimut itu sekilas sebelum memebanrkan rambut Suzy yang sedikit berantakan. Myungsoo tersenyum melihat posisi tidur Suzy yang dijamin pasti akan sakit sekali.
Myungsoo berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena seharian kemarin tidak mandi, selesai mandi dia menyiapkan roti bakar untuk sarapan keduanya. Sambil menunggu Suzy bangun dia menelpon hyungnya.
“Hyung……..”
“Yak Kim Myungsoo kau mau membuatku tuli” bentak Sunggyu kesal dari balik telpon.
“Hehehehe Hyung aku mau menikah minggu depan”
“Dengan siapa yang kau maksud”
“Tentu saja dengan tunanganku. Aku tidak mau menyia-nyiakan gadis yang sudah berkorban untukku”
“Baguslah kau kau sudah waras, aku bangga padamu”
“Jangan sampai Suzy tahu, aku ingin jadi kejutan. Sudah dulu hyung nanti dia bisa dengar”
“Ne, aku akan mengurusnya nanti”

Suzy membuka matanya dan menolah kearah ranjang myungsoo sudah kosong, Suzy langsung bangun dan berlari keluar ruangan.
“Kau sudah bangun, ayo sarapan. Aku akan mengantarmu pulang setelah ini” ucap Myungsoo menahan senyum melihat wajah panik Suzy dari meja makan.
“Ne” ucap Suzy yang menghampirinya.
Keduanya makan dengan diam tak ada suara.
Setelah mengantar Suzy pulang Myungsoo langsung menemui Jiyeon disebuah café yang sudah mereka sepakati untuk ketemu.
“Ada apa oppa? Dadakan sekali”
“Jiyeon aku mau minta kita putus”
“Wae oppa? Apa aku melakukan kesalahan”
“Ani. Aku yang bersalah karena menyukaimu padahal aku sudah mempunyai tunangan. Kau tau Baek Suzy adalah tunanganku sejak 2 tahun lalu”
“OMO…….” Teriak Jiyeon saking kagetnya.
“Mian Jiyeon, aku begitu bersalah melukai kalian yang ternyata bersahabat. Aku yang jenuh pada hubungan kami dan tiba – tiba kau datang membuatku nyaman”
“Aku paham oppa. Aku tidak akan marah pada kalian apalagi kalian begitu baik kepadaku. Ku doakan kalian bahagia”
“Jiyeon bolehkan aku minta bantuanmu, aku ingin sedikit memberinya kejutan” ucap Myungsoo dengan senyum evilnya.
“Tentu” ucap Jiyeon dengan tulus.

Jiyeon mendandani Suzy dengan gaun putih sederhana tapi dengan hiasan mahkota kecil dikepala Suzy membuat Suzy terlihat begitu anggun bagai putri raja.
“Jiyeon kau mengajakku kemana? Haruskan rambutku digulung aneh begini?” protes Suzy dengan karya sahabatnya.
“Aigo Baek Suzy diamlah. Ini acara special teman kampusku”
“Kenapa kau tidak ajak pacarmu? Kenapa harus aku?”
“Hey kau itu sahabatku apa bukan sih? Dulu kau tidak protes ketika aku mendandani seperti putri”
“Itu ketika kita TK jiyeon”
“Sama saja, bagiku kau tetap yang dulu. Nah selesai ayo kita pergi”
Jiyeon menyetop taksi dan menuju kearah gereja yang ada dipinggiran kota seoul, Suzy begitu kaget ketika melihat keluarganya juga teman – temannya ada digereja.
“Appa kenapa kau disini?” ucap Suzy bingung.
“Yak Baek Suzy…”
“Ayo sayang pangeranmu sudah menunggu dialtar” ucap tuan Baek memberikan tangannya tapi Suzy masih mencerna kata – kata ayahnya.
“Omo Park Jiyeon kau mengerjaiku………….” Cerocos Suzy yeng membuat Jiyeon pura – pura tak mendengar.
“Ayo”
Suzy menyambut uluran tangan ayahnya yang membawanya menuju altar, Suzy terkejut melihat Myungsoo sudah menunggunya dialtar. Suzy berharap jika ini mimpi jangan bangunkan dia dari mimpi ini. Suzy juga melihat Jieun, Sunggyu oppa dan ibunya tersenyum padanya tak lupa sahabat – sahabatnya.
Myungsoo menyambut uluran tangan tuan Baek yang menyerahkan tangan Suzy padanya.

Usai acara pemberkatan mereka langsung menuju apartement Myungsoo yang baru yang sudah disiapkan seminggu yang lalu, Myungsoo tidak menggelar resepsi pernikahan mereka karena Myungsoo ingin menyiapkan resepsi pernikahannya dengan hasil kerjanya bukan dadakan begini.
“Heh Kim Myungsoo aku masih menunggu penjelasanmu” ucap Suzy yeng membuat 2 susu.
“Apanya? Bukankah aku sudah menjadi milikmu”
“Yak bagaimana bisa kau merencanakan ini tanpa memberitahuku, semua ini membuatku terkejut”
“Aku sengaja ingin mengejutkanmu”
“Jiyeon?”
“Wae?”
“Bukankah kau mencintainya dan kulihat dia juga mencintaimu. Bagaimana mungkin dia rela ikut mengerjaiku seperti tadi pagi”
“Dia begitu saja menyetujui usulku, dia bahkan rela ku jadikan bahan ukur untuk bajumu tadi.”
“Harusnya dia marah padamu karena kau mempermainkannya”
“Dia itu sahabatmu yang baik, kenapa kau ingin dia membunuh suamimu yang tampan ini”
“Kau berlebihan”
“Kalau aku tidak tampan bagaimana bisa kau mencintaiku”
“Ya ya ya. Aku mau tidur”
“Kau tidak ingin membuat anak denganku”
“DASAR MESUM………………..”

—–End—-

~ FF % Confession % One Shoot ~

Tittle : Confession

Cast: Kim Hyung Jun (SS501)

Heo Young Saeng (SS501)

SongHyo Kyung (Author)

Andother casts

Author : Wulan(Song Hyo Kyung)

Genre: Romance, Angst, Tragedy, Friendship, A Little Funny

Halooo Readers
Uland kembali lagi bawain FF. Kemarin FF Comedynya kayanya kurang berhasil. Jadi aku putuskan untuk kembali ke genre awalku, wkwkwk.

Akunya speechless nih, jadinya gak mau banyak omong. Aku ucapin selamat membaca aja dech
Buat yang gak suka aku tag, aku minta maaf ya dan boleh di delete koq 🙂

Summary : Sejak aku mengenalnya, semua berubah.Hatiku berdesir saat melihatnya. Jantungku berdegub kencang saat di dekatnya.Dan aku merasa bahagia bila bersamanya. Jangan tanyakan kenapa, karena akupunbelum menemukan jawabannya hingga saat ini.

xXx 501 xXx

Kim HyungJun POV

Akumenarik tangan seorang yeoja bernama Song Hyo Kyung yang tak lain adalahhobaeku di kampus. Dia terus bertanya padaku namun aku tak menjawab satupunpertanyaannya. Wajahnya terlihat begitu heran menatapku yang terus tersenyumbahagia, tapi aku tak peduli. Aku akan melakukannya hari ini.

Akuberhenti didepan sebuah toko ice cream. Mataku tertuju ke dalam, ke arah pojoktempat duduk yang begitu strategis. Aku menatap HyoKyung dengan senyummengembang namun dia malah mengernyitkan keningnya. Tanpa basa basi, akukembali menariknya menuju tempat duduk itu.

“Untuk apa kita kesini oppa?” Tanyanyaheran sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat itu.

“Duduklah”. Ucapku padanya. Dia menurutdan duduk di hadapanku.

“Oppa?” Desaknya karena aku dari taditak menjawab.

“Kau mau pesan apa?” Tanyaku setelahseorang pelayan wanita menghampiri kami. Aku dapat melihatnya menghela nafas.Dia pasti sebal padaku.

“Tropical ice cream ya”. Ucapnya padapelayan itu.

“Ah, selera kita sama. Kalau begitutropical ice creamnya dua”.

Pelayanitu mengangguk lalu pergi meninggalkan kami. Kulihat HyoKyung menatap curigapadaku. Segera aku mengambil smartphoneku sebelum dia membuka mulutnya untukbertanya lagi. Sepertinya itu berhasil. Dia hanya diam hingga pesanan kamidatang.

“Gamsahamnida”. Ucapnya ramah padapelayan itu.

Akulangsung menyendoki ice cream itu dan memakannya tanpa menghiraukan wajahmemelas HyoKyung. Merasa aku takkan menghiraukannya, dia mulai ikut memakan icecream itu dengan wajah cemberut. Haha, aku senang melihatnya begitu.

“HyoKyung-ah?” Sapaku membuka obrolan.

“Ne oppa. Apa oppa akan menjawabpertanyaanku kali ini?”

“Kan pertanyaanmu sudah terjawab setelahkita tiba di tempat ini”.

“Jadi kita kesini cuma untuk memakan icecream?” Tanyanya heran dan aku mengangguk. Dia kembali diam, kembali menikmatiice cream di hadapannya. Baiklah, sudah saatnya kulakukan.

“Jadilah pacarku”. Ucapku tiba-tibaseraya menatap hangat padanya.

“Uhuk…. Uhuk….”. Dia tersedak mendengarucapanku. Matanya langsung membulat menatapku. Terlihat sekali dia begituterkejut.

“Pelan-pelan HyoKyung”.

“Oppa membuatku kaget. Bercanda oppatidak lucu tau”. Dia memanyunkan bibirnya dan tertunduk. Melihatnya sepertiitu, aku langsung menarik tangannya dan menggenggamnya erat membuatnya kembalimenatap kaget padaku.

“Aku serius HyoKyung. Aku menyukaimu,aku mencintaimu, dan aku menyayangimu. Jadilah pacarku. Kau tidak boleh menolakatau kau….”. Aku menggantung kalimatku. Hatiku berdesir melihatnya tersenyumharu padaku.

“Atau aku kenapa oppa?”

“Atau kau yang harus membayar ice creamini”. Ucapku dengan tengil. Dia tertawa kecil mendengar candaanku yang konyol.

“Katakan sekali lagi oppa”. Pintanyadengan manja.

“Song Hyo Kyung, aku sangat sangat dansangat mencintaimu. Maukah kau menjadi pacarku?”

“Hehe, aku, aku mau oppa”. Jawabnyadengan malu-malu dan tertunduk. Pipinya bersemu merah seperti tomat.

Akusangat bahagia mendengar jawabannya. Dengan reflex aku mencium tangannya yangmasih ku genggam. Dia terlihat kaget. Ekspresi malu-malunya membuatku gemas.Aku mendekatkan wajahku pada wajahnya bermaksud untuk menciumnya. Namun….

Bruuukk

“Adduuuhhh….”. Rintihku sambil memegangipinggangku saat aku terjatuh dari sofa tempatku tidur.

Akumengucek-ngucek mataku yang belum terbuka sempurna. Mimpi indahku saat kamijadian waktu itu membuatku senyum-senyum sendiri walaupun aku baru sajaterjatuh. Aku melihat kalender, 10 November 2013. Hari ini kan setahun kamijadian. Aku langsung melihat jam. Sudah jam enam sore. Aish, aku bisa terlambatmenemuinya. Aku langsung berlari ke kamar mandi dan bersiap-siap secepatmungkin.

xXx 501 xXx

Akutiba didepan toko ice cream itu. Mataku langsung melihat ke tempat dudukpojokan, tempat kami jadian itu. Fiuh! Aku bernafas lega karena tak melihatnyadisana. Dia belum datang, ternyata aku tidak terlambat.

Akulangsung duduk disana dan memesan dua tropical ice cream ketika seorang pelayanmenghampiriku. Aku menyantap ice cream itu sambil melamunkan berbagai hal yangkulalui bersamanya. Ya, dari pada aku bosan selagi menunggunya.

Flashback

Akudan HyoKyung berada di taman kampus. HyoKyung duduk menyadar pada pohon mapledengan kaki yang menjulur. Sedangkan aku tiduran di pahanya. Kami sama-samasedang membaca, bedanya aku membaca novel kalau dia membaca komik.

“Oppa?” Panggilnya.

“Uhm”. Aku hanya menggumam menjawabpanggilannya.

“Aku menyukaimu lebih daripada siapapundi dunia ini”. Ucapnya manja. Aku tertawa mendengarnya. “Kenapa oppa tertawa?”Dia langsung manyun.

“Kenapa kau mencontek kata-kata dariShinichi untuk Ran?” Tanyaku seraya tersenyum menatapnya. Dia terlihatmalu-malu. “Chagya, aku juga pernah membaca komik itu. Aigo, kau sangat tidakkreatif”. Sindirku tapi dia malah terlihat sedih. Aku langsung duduk danmenatap wajahnya lekat. “Kau kenapa bersedih? Aku hanya bercanda”. Bujukkupadanya.

“Apa oppa masih mencintaiku?” Tanyanyalirih.

“Haruskah aku menjawabnya?”

“Aku hanya ingin memastikan oppa”.

“Uhm, begini ya chagya. Kalau kau sudahtau 2+2=4 dan 3+3=6, lalu apa masih perlu kau pastikan lagi?” Tanyaku padanyamembuatnya mengernyitkan kening.

“Tapi oppa tidak pernah lagi mengucapkankata cinta padaku. Sekedar menjawab ucapan cintaku juga tidak pernah”.Protesnya.

“Haruskah aku melakukan hal itu?Haruskah aku menjawabnya?”

“Oppa kan playboy. Aku takut kalauoppa….”. Dia menggantung kalimatnya.

“Kau takut kalau aku mencintai yeojalain?” Tanyaku mencoba menerka lanjutan kalimatnya, dia mengangguk. “Chagya,aku memang playboy karena suka gonta-ganti pacar. Tapi itu kulakukan karena akubelum menemukan seseorang yang tepat untuk menjadi pilihan hatiku. Sekarang akusudah menemukanmu dan ternyata hatiku memilihmu. Kau adalah pilihanku dan akutak ada niatan mengganti pilihanku itu. Apa kau masih ragu padaku?”

HyoKyungtersenyum mendengar ucapanku. Aku dapat melihat matanya berkaca-kaca karenaterharu. Apa kata-kataku begitu menyentuh hatinya hingga dia sampai terharubegitu? Entahlah. Tiba-tiba dia menghambur memeluk tubuhku erat, sangat erat. Akupunmembalas pelukannya.

xXx 501 xXx

Akutiba di pelataran parkir kampus. Sudah seminggu aku tak menginjakkan kakiku dikampus ini. Bukan hanya kampus ini tapi juga Seoul. Karena selama seminggu, appamenyuruhku ke Jepang. Aku senang sudah kembali, tentunya senang karena bisabertemu HyoKyungku lagi.

“HyungJun-ah, jamkkanman”. TeriakYoungSaeng hyung membuatku tak jadi bergegas pergi meninggalkan parkiran. Diaberlarian kecil menghampiriku. Apa yang akan dikatakannya kali ini? Argh! Akumuak padanya.

“Ada apa hyung memanggilku?!” Tanyakuketus.

“Ini tentang HyoKyung. Sepertinya diasudah tidak mencintaimu lagi”.

“Apa maksud hyung bicara begitu?!”Hardikku padanya. Aku tidak suka pada YoungSaeng hyung. Dia selalu mencobamenghancurkan hubunganku dengan HyoKyung. Dia sangat menyukai yeojachingukuitu. Tapi sayangnya dia kalah satu langkah denganku pada saat kami berusahamendapatkannya. Dia kalah cepat mengungkapkan perasaannya pada HyoKyung.

“Dia dekat dengan namja lain”.

“Aku tidak percaya ucapan hyung! Aku taukalau itu semua akal-akalan hyung agar kami berpisah dan hyung bisamendapatkannya! Andwae!”

“Kalau tidak percaya, kau buktikan sajasendiri”. Ucapnya sambil berlalu meninggalkanku yang masih menatap gerampadanya.

xXx 501 xXx

Aku terus memikirkan perkataanYoungSaeng hyung. Ucapannya terus terngiang-ngiang di telingaku. Kenapa diamenyuruhku untuk membuktikan hal itu? Aku yakin HyoKyungku itu sangat setia.Dia tidak akan mencoba selingkuh walaupun dengan namja yang disukainya.

Langkahkuterhenti saat melihat kerumunan yang berjarak lima meter didepanku. Aku memicingkanmata berusaha melihat apa yang dikerubungi yeoja-yeoja itu. Ternyata merekamengerumuni seorang namja yang tampan, tinggi, dan putih. Aku mengernyitkan keningsaat tersadar kalau namja itu berasal dari fakultas lain.

“Oppa, mau cari siapa?” Tanya seorangyeoja dengan centilnya.

“Oppa mau cari pacar ya? Aku mau”. Ucapyeoja lain tak kalah centilnya membuat banyak yeoja berteriak-teriak histerismengatakan ‘Aku saja, aku saja’.

“Aku mencari HyoKyung. Apa kalianmengenalnya?” Dia bertanya dengan ramah namun pertanyaannya membuat para yeojaitu kesal. Tapi, tadi dia bilang apa? Mencari HyoKyung? Maksudnya HyoKyungyeojachinguku itu? apa-apaan ini?!

“Kenapa harus yeoja itu sih?! Dengankusaja oppa!”

“Tapi aku sedang ada perlu dengannya.Mungkin lain kali dengan kalian”. Dia berusaha menenangkan yeoja-yeoja yangheboh seperti buruh meminta naik gaji.

“Huft. Ya sudahlah. Dia ada diperpustakaan tuh!”. Jawab seorang yeoja dengan jutek.

“Gomawo. Aku pergi dulu ya”. Pamitnyadan berlalu.

Setelahnamja itu pergi, yeoja-yeoja itu terus menggerutu. Aku sempat mendengar merekamenyebut-nyebut namaku dan YoungSaeng hyung. Aku paham kalau mereka kesal padaHyoKyung karena yeojachinguku itu dinilai begitu beruntung karena menjadipacarku sedangkan YoungSaeng hyung juga masih mencintainya. Dan sekarang,melihat namja tampan lain ikut mencari HyoKyung, tentu mereka semakin geram.

Akutiba di perpustakaan. Ya, aku berencana melihat apa yang akan dilakukan namjaitu dan yeojachinguku. Belum sempat melangkahkan kakiku ke dalam perpustakaan,aku mendengar ada suara seorang yeoja yang begitu ku kenal. Suara HyoKyung. Diaada di samping perpustakaan yang sepi karena memang tempat itu hanya lorongkecil diapit tembok perpustakaan dan tembok pagar. Aku mengintip mereka.

“Nih”. Ucap namja itu sambil menyerahkansebungkus coklat batangan dengan ukuran cukup besar pada HyoKyung.

“Gomawo JungMin oppa”. HyoKyung terlihatsenang dan…. Dan dia memeluk namja itu (?)

Matakuterbelalak melihatnya. Aku baru ingat namja itu adalah Park Jung Min. Dia jugatermasuk idola para yeoja. Hatiku sakit melihat pemandangan itu. SepertinyaYoungSaeng hyung benar. Dia tidak mengada-ada dengan ucapannya. HyoKyungkusudah berani berselingkuh! Teganya kau!

xXx 501 xXx

“Oppa?” Aku berbalik saat mendengarsuara seorang yeoja memanggilku. Suara manja yang aku tau pasti siapapemiliknya. Dia berlarian menghampiriku. “Saranghae oppa”. Ucapnya dengansenyum manja.

Apadia bilang? Saranghae? Dia masih berani mengatakan kalau dia mencintaikusetelah dia berselingkuh?! Licik sekali otaknya! Menutupi perselingkuhannyadengan cara seperti ini.

“Oppa?” Ucapnya berusaha menyadarkanku.Dia tau kalau aku tidak akan menjawab tapi biasanya aku akan menanggapi ucapancintanya dengan senyuman. Namun tidak kali ini. Kau harus tau betapa sakitnyahatiku melihat pengkhianatanmu!

Akukembali berlalu menuju tujuan utamaku tadi, parkiran! Dia tetap berjalan dibelakangku namun tak berkata apa-apa. Aku segera menaiki motorku setelah tibadisana. Menghidupkan mesin dan menjalankan motorku sesaat sebelum dia sempatnaik di boncengan motorku. Aku yakin dia pasti semakin bingung melihat ulahku.Rasakan!

Akumenghentikan motorku di dekat sebuah pohon besar yang tak begitu jauh darigerbang kampus. Aku ingin memastikan HyoKyung pulang dengan selamat. Walaupunaku marah padanya, tapi aku juga tidak ingin dia kenapa-kenapa. Apalagi harisudah senja begini.

Akumemicingkan mataku saat melihat JungMin keluar dengan motornya. Tapi diamembonceng seorang yeoja. Tunggu dulu, itu kan HyoKyung! Ough! Jadi begini?!Mentang-mentang aku sudah pulang, dia jadi leluasa pulang bersamaselingkuhannya?! Hebat HyoKyung. Kau sangat hebat!

xXx 501 xXx

Aku duduk di atas motorku sambilmenatap Rainbow Bridge. Setelah melihat kejadian tadi, aku jadi tak berselerauntuk pulang. Aku mengelilingi kota Seoul berharap melihat sesuatu yang bisamenyegarkan otakku. Namun semua sama saja. Menyebalkan!

Akumelihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kiriku. Sudah tengah malam(?) Kenapa waktu berjalan begitu cepat? Aish. Aku segera menghidupkan mesin dankembali melajukan motorku. Melihat jalanan yang lengang, aku melajukan motorkudengan kecepatan tinggi hingga dalam waktu 15 menit saja aku sudah tiba diapartmentku.

Akutertegun saat melihat seorang yeoja didepan pintu apartmentku. Dia duduk denganwajah ditekuk antara lutut dan tangannya membuat wajahnya tidak kelihatan. Diasiapa? Mau apa malam-malam begini disini?

“Hei?” Panggilku padanya membuatnyalangsung mendongakkan wajahnya. Aku tertegun melihatnya. HyoKyung? Mau apa diamalam-malam disini?

“Oppa sudah pulang?” Ucapnya tersenyumdan bangkit dari duduknya.

“Kenapa kau tidak masuk? Bukankah akusudah memberimu kunci cadangan apartmentku?” Tanyaku datar.

“Aku tidak berani masuk karena oppaterlihat tidak nyaman padaku hari ini”. Jawabnya tertunduk.

“Ough. Lalu untuk apa kau kesini?”

“Aku hanya ingin memastikan kalau oppabaik-baik saja. Aku cemas karena oppa tak menjawab telepon dan pesanku. Mianhaeoppa. Aku tidak tau kenapa oppa marah padaku tapi aku minta maaf kalau akumelakukan kesalahan. Sekarang oppa masuklah dan istirahat. Aku mau pulangdulu”. Pamitnya padaku dan berlalu.

“Kau mau pulang? Ini sudah lewat tengahmalam! Kau mau diperkosa orang-orang jahat di luar sana?!”

“Oppa kenapa doanya jelek banget sih?”Wajahnya berubah takut.

“Masuklah. Menginap saja disini”.

“Tidak usah oppa. Aku pulang saja”.

“Kau ini benar-benar! Apa kau sudahgila, hah?! Kalau ku bilang masuk ya masuk! Cepat masuk!” Bentakku padanya. Diaterdiam dan menuruti perintahku untuk menginap disini malam ini. Aku takkanmembiarkan dia celaka meskipun aku kesal padanya.

xXx 501 xXx

Akumenuju ranjang setelah selesai mandi. Rasanya tubuhku lelah. Sudah hampir jamsatu malam. Tapi HyoKyung dimana? Kenapa dia tidak ada di kamarku? Apa diapergi saat aku mandi? Segera aku bergegas keluar dari kamar untuk mencarinya.Kulihat dia duduk melamun di sofa.

“Apa yang kau lakukan disitu?”

“Oppa belum tidur? Sudah malam oppa,cepatlah tidur”.

“Kau sendiri kenapa tidak tidur? Kenapakeluar kamar?”

“Aku tidur di sofa saja oppa”. Ucapnyalirih.

“Cepat masuk kamar dan tidur di ranjang!Aku sudah lelah jadi berhenti membuatku kesal!”

HyoKyungterkejut mendengar bentakanku. Segera dia berdiri dan masuk ke kamarku. Diatidur di sebelah kiri dan menghadap tembok. Sedangkan aku juga tidurmembelakanginya.

Akumemejamkan mata berusaha memasuki alam mimpi. Namun ternyata usahaku sia-sia.Sudah satu jam berbaring tapi aku belum juga terlelap. Aku merasakan HyoKyungbangkit dari rebahannya. Kupikir dia sudah tidur tapi ternyata dia samasepertiku. Aku segera memejamkan mata agar dia mengira aku sudah tidur.

HyoKyungbangkit dan berjalan perlahan menuju kamar mandi. Aku kembali membuka mata. Akumerubah gaya tidurku. Kini aku rebahan dengan tatapan lurus ke langit-langitkamar. Aku masih tak habis pikir kenapa dia bisa menyelingkuhiku. Apa karenaaku tak pernah bilang cinta lagi makanya dia berusaha mendapatkannya dari namjalain?

Akumelirik jam yang ada di atas lemari. Sudah setengah jam HyoKyung di dalam kamarmandi tapi tak juga keluar. Dia sedang apa sih? Atau jangan-jangan diaketiduran. Aku bangkit dan menuju kamar mandi untuk memastikan keadaannya.

Akuberdiri didepan pintu kamar mandi. Rasanya ingin mengetuk pintu ini namun hatiku melarangnya.Karena kalau kuketuk akan ketauan kalau aku juga belum tidur. Tapi apa yang sebenarnyadilakukannya? Aku tak mendengar suara gemericik air dari tadi.

Akumemutuskan untuk menempelkan daun telingaku pada pintu kamar mandi. Namun akuterperanjat saat mendengar isakan tangis dari dalam sana. Selama setengah jamdi kamar mandi, ternyata dia menangis. Kenapa dia menangis? Apa karena akumembentaknya tadi? Ah, aku lupa kalau dia tidak tahan dibentak.

“Mianhae HyoKyung-ah”. Gumamku. Akuberanjak menuju ranjang dan kembali rebahan. Aku memejamkan mataku yang terasapanas. Perlahan air mataku keluar tak terkendali. Hatiku serasa terirismengetahui dia menangis karena ulahku. Tapi sadarkah kau kalau yang kau lakukanbegitu membuatku sakit, HyoKyung?

xXx 501 xXx

Sudahtiga hari ini aku bersikap dingin pada HyoKyung. Aku memperlakukannya sepertiseseorang yang ku benci. Tak ku anggap dan ku hiraukan. Dia selalu menatapbingung padaku. Sepertinya dia tidak menyadari kesalahan yang dilakukannya.Keterlaluan!

“Tapi kenapa seperti itu?” NaJa terlihatkaget.

“Aku juga bingung Na”. Jawab HyoKyunglirih.

Itulahsepenggal ucapan yang kudengar saat aku mau melewati tempat yang didudukiHyoKyung dan NaJa. Entah apa yang mereka bicarakan. Aku hanya melewati tempatitu dengan cuek tanpa menghiraukan HyoKyung padahal dia masih yeojachinguku.

“Oppa?” Panggilnya padaku saat melihatkulewat dengan tampang pura-pura tak melihatnya.

“Mwo?” Ucapku dingin.

“Saranghae oppa”.

Akumenghela nafas mendengarnya. Dia ini benar-benar ya?! Kenapa dia masih sajaberkata seperti itu padahal aku sudah tau dia berselingkuh?! Apa dia tak merasabersalah sedikitpun padaku?! Aku berlalu tak menghiraukannya. Dia tertunduksedih mendapatkan perlakuan seperti itu dariku. Harusnya kau tau kalau kausudah membuat kesalahan besar padaku HyoKyung!

“HyungJun oppa? Berhenti disitu!” Teriakseorang yeoja padaku saat aku hampir memasuki kelas. Dia segera menyerettubuhku ke tempat yang sepi.

“Ada apa?” Ucapku dingin pada NaJa.

“Kenapa oppa bersikap seperti itu?! Apaoppa sudah gila, hah?! Marah-marah tanpa sebab yang jelas! Apa oppa tidakkasihan padanya?!” Dia memuntahkan semua kekesalannya padaku.

“Kenapa? Wajar kan kalau aku marah!Tidak usah ikut campur urusan orang! Kau tidak tau apa-apa!”

“Oppa sungguh jahat! Dia menangis teruskarena oppa yang tiba-tiba berubah padanya! Apa oppa tidak sadar kalau oppasudah menyakitinya?!”

“Dia duluan yang bermain api! Kalau diatidak selingkuh, tidak mungkin aku sampai seperti ini padanya!”

“Selingkuh?” NaJa terlihat kagetmendengarnya.

“Tidak usah pura-pura tidak tau! Akuyakin kau tau semua itu! Kau kan sahabatnya!” Cibirku padanya.

“Justru karena aku sahabatnya makanyaaku bingung! Sekalipun HyoKyung tak pernah berselingkuh. Bahkan aku tidak yakindia punya pikiran untuk melakukan hal itu!”

“Halah! Aku sudah memergokinya! Aku taudia berselingkuh dengan Park Jung Min!” Ucapku begitu emosi dengan memberitekanan pada nama Park Jung Min.

“Park Jung Min? JungMin oppa? Oppamenuduh HyoKyung berselingkuh dengannya? Ah, aku benar-benar tidak percayaini!” Dia berkata dengan senyum sinis padaku.

“Benar kan? Dia berselingkuhdengannya?!” Sindirku.

“Oppa bodoh atau apa sih? Sebaiknya oppabertanya dulu pada HyoKyung! Jangan mengambil kesimpulan yang salah sepertiitu!”

“Maksudmu apa?! Sebenarnya hubunganmereka seperti apa?”

“Tanya sendiri pada HyoKyung!” Ucapnyaketus lalu pergi meninggalkanku yang hanya bisa terbengong.

xXx 501 xXx

Akumasih terus memikirkan parkataan NaJa. Aku mengambil kesimpulan yang salah? Apamaksudnya? Apa aku salah menilai HyoKyung sudah berselingkuh? Apa selama iniaku salah paham padanya? Aku jadi bingung sendiri.

Akumenuju parkiran untuk mengambil motorku. Kulihat ada seorang yeoja berdiri disamping motorku. Ternyata yeoja itu adalah HyoKyung. Sepertinya dia menungguku.Aku berjalan cepat untuk menemuinya. Saat aku tiba, dia masih tak bergeming.Ternyata dia sedang melamun.

“Uhm…. Uhm….”. Aku berdehem untukmenyadarkannya. Dia berbalik dan melihatku.

“Eh, oppa? Bisakah kita bicarasebentar?” Ucapnya terlihat ragu. Aku mengernyitkan kening. Biasanya dia selalubilang ‘saranghae’ saat melihatku. Tapi kali ini tidak. Aku menganggukmenyetujui permintaannya. Dia langsung menarik tanganku dan membawaku ke tempatsepi, di bawah pohon maple.

“Wae?” Tanyaku padanya.

“Kita memiliki banyak kenangan yadisini. Apa oppa ingat?” Ucapnya seraya tersenyum. Namun senyum itu penuhkepedihan. Kulihat matanya berkaca-kaca. Ada apa ini?

“Ne”. Jawabku singkat.

“Jujur aku bingung kenapa beberapa haribelakangan ini oppa jadi aneh padaku. Oppa tak lagi hangat. Aku tak menemukanHyungJun oppa, namjachinguku itu ada pada diri oppa. Aku tak tau kesalahan apayang sudah kuperbuat hingga oppa jadi begini. Tapi apapun itu aku akan tetap mintamaaf pada oppa”. Ucapnya lirih.

“Aku kesal padamu!”

“Aku bisa melihat itu. Aku sudahmenyadari hal itu. Makanya aku minta maaf pada oppa. Aku akan berhenti membuatoppa merasa tak nyaman lagi. Aku akan selesaikan semuanya”.

“Apa maksudmu?”

“Aku sudah memikirkan semua ini, oppa.Rasanya ini semua sudah tidak berjalan dengan baik. Aku rasa lebih baik kitaputus saja”. Dia berkata semakin lirih. Suaranya bergetar saat mengatakankalimat terakhir.

“Kau mau putus?! Jadi benar semua itu?!Kau sudah berselingkuh dan sekarang kau memilih bersama selingkuhanmu itu?!”

“Aku tidak pernah berselingkuh oppa”.Dia terlihat kaget.

“Geojitmal! Kau sudah berbohong danselingkuh di belakangku! Aku tau kalau kau berselingkuh dengan Park Jung Min!”Sindirku dengan penuh emosi. Tapi dia malah semakin kebingungan.

“Aku tidak mungkin selingkuh dengannya,oppa”. Dia mencoba membela diri.

“Aku melihat kalian berpelukan setelahdia memberimu coklat. Masih mau mengelak lagi?!” Ucapku semakin geram tapi diamalah tersenyum geli mendengarnya. Apa dia senang ketahuan selingkuh? Gila!

“Oppa aneh! JungMin oppa itu kakaksepupuku! Dia memberiku coklat karena dia kalah saat bermain game melawan akudan NaJa. Kalau tidak percaya, coba saja tanya pada NaJa. Dia juga diberi coklatoleh JungMin oppa”. Jelasnya panjang lebar.

“Jadi, jadi kau tidak selingkuh?”

“Aku sangat mencintai oppa. Aku tidakpunya bakat untuk berselingkuh. Tega sekali oppa menuduhku begitu”.

“Kenapa kau tidak menjelaskan padakudari awal?!”

“Mana aku tau masalahnya. Oppa sajatiba-tiba aneh begitu. Malah aku pikir oppa sudah tidak mencintaiku”. Ucapnyasambil manyun.

“Mana ada seperti itu!”

“Jadi, apa oppa masih mencintaiku?”

“Uhm”. Aku hanya menggumam.

“Saranghae oppa”. Ucapnya manja dengansenyuman khasnya. Sedangkan aku hanya tersenyum seperti biasanya, tanpa pernahmenjawab ucapannya. Sesaat kemudian, dia kembali menundukkan wajahnya.

“Waeyo?”

“Kenapa oppa tak menjawab ucapanku?”

“Haruskah aku melakukannya?”

“Ya haruslah!” Dia terlihat kesal.

“Aku bisikin saja ya”.

HyoKyungmenatapku dengan mata berbinar-binar. Segera dia menaikkan sedikit telingakanannya untuk memudahkanku. Aku mendekatkan wajahku pada telinganya, bermaksudmembisik. Tapi tiba-tiba keusilanku muncul.

Muaaacchhh

Akumencium pipi HyoKyung selama beberapa detik. Kulihat dia terbengong mendapatciuman tiba-tibaku. Matanya membulat dan pipinya merona merah. Aku tak peduli.Aku terus tertawa melihatnya.

“Op, oppa, membuatku kaget”. Diatertunduk malu. Tingkahnya sungguh membuatku gemas. Aku memegang pipi chubbynyadan mengangkat wajahnya. Dia tak berani menatapku.

“Wae?” Tanyaku padanya.

“Jangan- eumph…. Uhmp….”.

HyoKyungtak sempat melanjutkan kalimatnya karena bibirnya sudah ku lumat dengan lembut.Dia mencoba berontak namun usahanya sia-sia. Aku sudah memegangi pipi hinggakepala yeojachinguku ini, sehingga dia tak mungkin bisa melepaskan bibirku daribibirnya. Cukup lama aku menciumnya hingga dia terus memukuli dadaku dan akhirnya kuputuskan untuk melepaskan ciuman kami. Kutatap wajahnya, dia terlihat kesal.

“Kenapa ekspresimu begitu chagya?”

“Oppa menyebalkan”. Ucapnya ketus.Pipinya semakin memerah karena malu. Tapi aku tak peduli akan hal itu, yang kutahu saat ini aku sangat bahagia.

xXx 501 xXx

Sejakkejadian kesalahpahaman waktu itu, aku jadi semakin mencintai HyoKyung. Akusadar kalau dia sungguh mencintaiku sepenuh hatinya dan takkan pernahmengecewakanku. Tapi tetap saja aku masih tak pernah mengatakan cinta ataupunmembalas ucapan cintanya. Aku hanya tersenyum untuk menjawabnya.

Sebenarnyaaku kasihan juga melihat wajah memelasnya yang mengharapkanku mengatakan cintapadanya atau sekedar membalas ucapan cintanya. Tapi entah kenapa aku sulitmengatakan hal itu. Aku tau aku keterlaluan, dan aku akan menebusnya hari ini.

Akuakan memberinya kejutan di hari yang special ini. Karena hari ini adalah harijadi kami yang ke 8 bulan. Aku berencana membawanya ke tempat kami jadian waktuitu. Aku ingin mengatakan kalau aku sangat mencintainya. Dia pasti akan terharudan bahagia mendapat kejutan seperti itu. Walaupun itu kejutan kecil, tapi akutau bagi HyoKyung itu adalah hal yang sangat berarti.

Akutiba di rumah HyoKyung untuk menjemputnya pergi ke kampus bersama. Kulihat diasudah menunggu kehadiranku di teras rumahnya. Dia tersenyum seraya menghampiriku. Tapi entah perasaanku saja ataubukan, aku melihat wajahnya muram dan cemas.

“Saranghae oppa”. Ucapnya dengan senyummanis.

“Uhm”. Gumamku sambil tersenyum padanya.Perlahan senyum HyoKyung memudar seiring dengan dia menundukkan wajahnya.Wajahnya terlihat sedih. “Waeyo?” Tanyaku cemas melihat perubahan ekspresinya.

“Aku ingin dengar oppa bilang‘saranghae’ padaku. Atau sekedar menjawab ucapan cintaku”. Suaranya begitulirih.

“Haruskah aku melakukannya?”

“Sekali saja. Apa oppa tidak bisamemenuhi permintaanku ini?” Dia mengangkat wajahnya dan menatap sendu padaku.Jujur, aku sungguh terkejut melihat sikapnya yang aneh hari ini.

“Naiklah. Kita harus berangkatsekarang”. Ucapku mengalihkan pembicaraan.

HyoKyungmenghela nafas dan menatap kecewa padaku. Namun dia menuruti ucapanku yangmenyuruhnya untuk naik di boncengan motorku. Sabar HyoKyung. Aku tidak akanmengatakannya sekarang. Tapi nanti, aku akan membuatmu terharu karena kejutanyang sudah kusiapkan untukmu chagya. Bersabarlah, aku mohon bersabarlah.

xXx 501 xXx

Seharianini aku diteror terus oleh HyoKyung. Dia benar-benar memaksaku untuk mengatakancinta padanya. Setiap kali bertemu denganku, dia pasti akan memohon untukmengatakan hal itu. Sebenarnya ada apa sih dengannya? Aku risih denganpermintaannya itu. Aku mencoba bersabar padanya dari pagi hingga sore. Taktaukah dia kalau aku begitu lelah dibuatnya? Harusnya dia bersabar. Sebentarlagi HyoKyung, sebentar lagi. Tapi dia tetap memaksa.

“Oppa, aku mohon katakan itu padaku”.Ucapnya memelas saat kami berada di parkiran, mengambil motorku untuk pulang.

“Berhentilah menerorku dengan permintaankonyolmu itu chagya”. Aku mulai kesal padanya.

“Jebal oppa, anggap saja ini permintaanterakhirku. Jika ini permintaan terakhir, sudah pasti oppa akan mengabulkannyakan?” Desaknya padaku dengan wajah penuh pengharapan. Namun ekspresinya malahmembuatku semakin kesal padanya. Ucapannya benar-benar membuat darahkumendidih.

“Cukup HyoKyung! Seharian ini kau sudahmembuatku kesal setengah mati! Tak bisakah kau diam dan berhenti memaksakumemenuhi permintaanmu itu?! Aku lelah dan kau membuatku semakin lelah! Harusnyakau sadar kalau suara-suara manjamu itu begitu menggangguku!” Bentakku padanya.Aku memang sudah tak mampu mengendalikan emosiku. Seharian ini aku dapat banyakmasalah. Dan aku semakin pusing dibuatnya.

HyoKyungterperanjat mendengar bentakanku. Dia terdiam dan menundukkan wajahnya. Akumampu melihat matanya berkaca-kaca. Argh! Padahal aku tau pasti kalau hatiHyoKyung tidak mampu menerima bentakan seperti itu. Dulu saat aku membentaknya, aku sudah berjanji pada dirikusendiri kalau aku takkan mengulanginya lagi. Namun aku tak bisa memenuhijanjiku sendiri. Mianhae chagya, aku tak bermaksud menyakitimu. Tapi kau yangterus-terusan memancing emosiku.

Akumenaiki motorku dan menghidupkan mesin. HyoKyung masih saja tertunduk takbergeming. Dia pasti masih shock menerima bentakanku tadi. “Huft. Naiklah!”Ucapku datar padanya. Aku memang menyesal sudah menyakitinya tapi aku akanmeminta maaf sekaligus mengucapkan ‘aku sangat mencintainya’ nanti disaat akumemberinya kejutan.

HyoKyungmenuruti perintahku. Dia naik di boncengan. Kali ini dia tak lagi bersuarakarena aku sudah membuatnya takut. Aku sungguh merasa bersalah padanya.Sepanjang perjalanan, HyoKyung hanya melamun. Dari kaca spion motorku, akudapat melihat wajahnya sangat muram. Dan itu juga membuatku merasa sedih. Akumenambah kecepatan motorku. Aku ingin segera sampai kesana dan memberikankejutan itu pada HyoKyung. Aku tak tahan jika harus melihatnya bersedih terusseperti ini.

Jalanansore hari ini lumayan ramai dan itu membuatku kesal. Aku mencoba menyalipsebuah truk yang membuat jalan menjadi padat. Di belakang truk itu ada sebuahmotor yang ikut tak berkutik karena truk menyebalkan itu. Aku kembali menambahkecepatan untuk mendahului truk itu. Namun ternyata motor yang di belakang trukitu juga mau menyalip dan aku tak sempat mengelak saat motor itu menyenggolmotorku.

Sreeett

Ckiiittt

Bruuuaakk

Ciiiiiitt

Motorkujatuh saat aku hilang kendali setelah disenggol motor lain. Aku terlempar cukupjauh ke depan. Kakiku sakit sekali, tanganku tak kalah sakitnya dengan kakiku.Beberapa orang menggotong tubuhku, memindahkanku dari tengah jalan ke emperantoko. Mereka menatap miris padaku. Tunggu dulu! HyoKyung mana?! DimanaHyoKyungku?!

“Dimana yeojachinguku? Dia baik-baiksaja kan? Chagya ku selamat kan?” Tanyaku begitu panic namun tak satupun dariorang yang semakin ramai mengerumuniku itu menjawab pertanyaanku.

Pikirankumendadak kalut. Aku takut sesuatu hal buruk terjadi pada HyoKyungku. Mengingattadi jalanan begitu padat karena ini jam pulang kerja, aku jadi semakin takut.Aku mencoba bangkit dan mencari HyoKyung. Beberapa orang melarangku karenamereka melihat aku juga berdarah-darah. Aku tak peduli. Walaupun aku tertatihkarena kakiku begitu sakit, tapi aku tetap harus melihat keadaan HyoKyungku.

HyoKyungberada cukup jauh dariku. Langkahku semakin gontai menghampirinya. Air matakumenetes tanpa dikomando. Dia masih tergeletak di tengah jalan. Tak bergeraksama sekali. Matanya tertutup rapat. Dan, haruskah aku ceritakan keadaanbagian tubuhnya yang hancur karena terlindas ban mobil?

Akududuk di sampingnya. Tanpa rasa jijik, aku memeluknya penuh kasih sayang. “Hyo,HyoKyung-ah? Cha, chagya?” Ucapku lirih dan bergetar. Aku kembali menatapnya.Aku menggucang-guncang tubuhnya berharap dia akan membuka matanya. Namun dia tetaptertidur dengan tenang.

“HyoKyung, buka matamu! Kau harusmembuka matamu HyoKyung, jebalyo. Sadar chagya, cepatlah sadar”. Ucapkuhisteris sambil mengguncang-guncang kuat tubuhnya namun semua hanya sia-sia.HyoKyungku sudah tidak ada.

“Mianhae HyoKyung-ah, mianhae. Hiks. Kauharus membuka matamu! Aku belum sempat memenuhi permintaan terakhirmu! Hiks.Izinkan aku memenuhi permintaanmu itu! Aku mencintaimu HyoKyung, aku sangatmencintaimu! Hiks. Jangan tinggalkan aku seperti ini, jebalyo. Kau harus taumeskipun aku tak pernah mengatakan cinta padamu, tapi hanya kau satu-satunyayang kucintai! Hiks. Jangan pergi sendirian HyoKyung! Kau harus mengajakku!Ajak aku!” Ucapku sambil terisak.

Akuberteriak-teriak histeris seperti orang gila. Aku sungguh menyesal tak sempatmemenuhi permintaan terakhirnya. Sepertinya dia sudah punya firasat burukmakanya hari ini dia begitu muram dan sedih. Bodohnya aku tak menyadari halitu. Dan sekarang, aku hanya bisa menangisinya dengan rasa penyesalan besaryang begitu menyesakkan hatiku.

Akuterus memeluk tubuh HyoKyung erat. Aku tak bisa menerima kenyataan pahit ini.Mendadak, kepalaku terasa sakit seperti dihantam batu. Pandanganku mulaimenghitam. Yang kudengar hanyalah suara histeris orang-orang yang berkerumun disekitarku dan juga suara deru mesin-mesin kendaraan. Sesaat kemudian, aku takingat apa-apa lagi.

xXx 501 xXx

Sreeett

Ckiiittt

Bruuuaakk

Ciiiiiitt

“HyoKyung-ah…. Hosh…. Hosh….”. Akuterbangun setelah mendapat mimpi buruk itu.

“HyungJun-ah? Kau sudah siuman?” Ucapeomma dengan senyum lega saat menghampiriku.

“Aku dimana eomma?” Tanyaku penuhkeraguan. Aku takut eomma menjawab rumah sakit. Itu artinya aku benar-benarmengalami kecelakaan dan kehilangan HyoKyungku.

“Kau, kau di rumah sakit”. Jawab eommalirih. Rasanya telingaku seperti tersambar petir mendengarnya.

“Dimana HyoKyung, eomma?”

“Relakan dia, HyungJun. Dia sudah tidakada”. Suara eommaku bergetar menahan tangis.

Tubuhkulemas mendengarnya. Ternyata ini semua bukan mimpi. Aku sungguh kehilangan diauntuk selamanya. Aku memaksa untuk melihat Hyokyung. Akhirnya eomma dan appa mengalah, mereka membantuku duduk di kursi roda dan membawaku ke ruang jenazah untuk melihat HyoKyung.

Diruang jenazah, aku melihat orangtua HyoKyung ada disana. Juga ada JungMin yangterduduk lesu di sudut ruangan dengan air mata yang enggan berhenti membasahipipinya. Aku dibawa semakin mendekat pada ranjang tempat mayat HyoKyungdibaringkan. Kembali lagi air mataku meleleh dibuatnya.

“HyoKyung, sadarlah chagya! Kau takboleh meninggalkanku sendiri, hiks! Aku tidak ingin kau mati! Biar aku sajayang mati menggantikanmu! Hiks. Lebih baik aku mati daripada aku harus kehilangandirimu! Hiks”. Aku kembali menangis terisak. Aku menggenggam tangannya erat danmeletakkannya pada pipiku.

“Sudah HyungJun. Jangan ditangisi lagi.HyoKyung sudah pergi. Kau harus merelakannya”. Ucap eomma HyoKyung serayamengelus-elus pundakku.

“Mianhae eommonim, aku tidak bisamenjaga HyoKyung dengan baik. Hiks. Aku tidak bisa melindunginya”.

“Semua ini sudah takdir. Berhentimenyalahkan dirimu sendiri, HyungJun. Ini bukan kesalahanmu”. Ucapnya mencobamenenangkanku. Tapi itu tak berhasil. Aku tetap menyalahkan diriku karena taksempat memenuhi permintaan terakhirnya. Salahku, semuanya salahku!

xXx 501 xXx

Tak terasa sudah sebulan berlalu.Hambar! Hidupku terasa hambar tanpanya, seperti sayur tanpa garam. Aku sungguhmelewati masa-masa ini dengan teramat sangat sulit. Dulu, yeoja sepertimainan yang akan aku mainkan sesuka hatiku dan membuangnya saat sudah bosan.Kehilangan seorang yeojachingu bagiku bukanlah apa-apa.

Tapiitu dulu saat aku belum menemukannya. Saat aku masih ingin berpetualang didunia cinta. Sejak aku mengenalnya, semua berubah. Hatiku berdesir saatmelihatnya. Jantungku berdegub kencang saat di dekatnya. Dan aku merasa bahagiabila bersamanya. Jangan tanyakan kenapa, karena akupun belum menemukanjawabannya hingga saat ini.

Masa-masaterindah dalam hidupku adalah saat aku bersama dengan HyoKyung. Semua kenangandengannya menjadi kenangan terindah untukku. Permintaan terakhirnya serasaseperti momok yang selalu menghantui di setiap hariku. Aku menyesal, sungguhmenyesal karena tak pernah mengatakan aku mencintainya lagi sejak kami jadian.

Sejakdia dimakamkan sebulan yang lalu, aku tak pernah lagi keluar rumah. Padahalluka-lukaku sudah membaik, hanya tinggal bekas-bekasnya saja. Bahkan kakikuyang patah juga sudah sembuh. Tapi aku memutuskan untuk berada di rumah saja.Aku hanya melamun seperti orang bodoh setiap hari. Dan tiba-tiba menangis jikateringat kejadian tragis itu.

“HyungJun-ah, gwaenchanhayo?” Tanyaseorang namja setelah menghampiriku yang saat ini duduk di taman rumahku, tapiaku tak bergeming. Aku tetap diam dengan tatapan kosong.

“HyungJun, jangan seperti ini terus”.Nasehat seorang namja lain yang memiliki suara halus, aku tau siapa pemiliksuara ini. Dia adalah YoungSaeng hyung. Aku masih tak bergeming hingga duanamja itu ikut duduk di bangku yang ku duduki.

“HyungJun, kau harus merelakan kepergianHyoKyung. Jangan membuatnya bersedih di alam sana”. Ucap namja itu lagi. Kaliini ucapannya mampu menarik perhatianku. Aku menatap bingung padanya. Ternyatadia JungMin.

“Apa maksudmu?” Suaraku lirih dan paraumembuat dua namja tadi semakin menatap miris padaku.

“Aku sering bermimpi HyoKyung datangmenemuiku. Dia menangis sedih sekali. Dia bilang kalau dia tidak bisa tersenyum‘disana’ karena melihatmu yang seperti ini. Dia merasa sangat sedih danbersalah melihat orang yang sangat dicintainya begitu menderita. Dia tidak maukau seperti ini terus. Dia ingin kau bahagia agar dia bisa bahagia juga dialamnya. Percayalah, walaupun HyoKyung sudah mati tapi cintanya tetap hidupuntukmu”. Ucap JungMin dengan senyuman.

Akumenangis mendengar kata-katanya. Entah dia berkata yang sebenarnya atau hanyamengarang cerita, tapi ucapannya cukup membuat hatiku teriris. Kalaupun diamengarang, tapi rasanya HyoKyung memang pasti bersedih jika melihatku sepertiini. Dia saja akan menangis jika melihatku terluka sedikit saja, apalagi kalausampai seperti ini.

“Hyo, HyoKyung….”. Ucapku lirih danbergetar karena menangis.

“Tenanglah HyungJun, kau tidaksendirian. Ada kami yang akan bersedia menemanimu. Ada kami yang akan berbagikesedihan dan kebahagiaanmu. Kami akan selalu di sampingmu”. Ucap YoungSaenghyung dengan mata berkaca-kaca.

“Hyung? JungMin?” Ucapku sambil menatapmereka bergantian. Mereka mengangguk padaku dan sesaat kemudian merekamenghambur memelukku.

FlashbackEnd

Sejaksaat itu, aku jadi sangat dekat dengan mereka. Kesedihanku berangsur-angsurmenghilang karena mereka benar-benar menemaniku dan berbagi kesedihan jugakebahagiaanku. Bahkan sekarang kami bertiga tinggal di dalam satu rumah yangkecil namun begitu besar untuk dihuni tiga namja seperti kami.

Akusudah kembali seperti dulu walaupun tidak sepenuhnya seperti dulu. Kecelakaanmaut yang membuatku kehilangan HyoKyung, menjadi trauma yang sangat mendalam.Namun setidaknya aku masih bisa menjalani hidupku karena mereka selalumenyemangatiku setiap hari.

Sekarangmereka berdua yang mengisi hidupku. Aku masih belum mau membuka hatiku untukyeoja lain. Aku masih ingin menahtakan HyoKyung di hatiku. Karena aku yakin dansangat yakin kalau aku takkan bisa mencintai yeoja lain seperti aku mencintaiHyoKyung.

Dddrrrrtttt

Akutersentak saat ponselku bergetar. Sebuah pesan kuterima dari YoungSaeng hyung.‘HyungJun-ah, kau dimana? Kenapa sampai malam begini belum pulang? Cepatlahpulang! Jangan membuat kami cemas!” Aku tersenyum membacanya. Sepertinya diasangat panic.

Akumelihat jam, ternyata memang sudah malam. Sebaiknya aku pergi sekarang sebelumdiusir oleh pelayan toko ini. Hari ini HyoKyung masih tidak datang menemuiku.Tapi tidak apa-apa karena bulan depan aku akan datang lagi. Aku akan terusdatang dan berharap kau akan menemuiku dan menemaniku disini.

“HyoKyung, aku pulang dulu. Aku tidakmarah padamu, tapi aku harap bulan depan kau akan datang. Aku sangat, sangat,dan sangat mencintaimu”. Gumamku sambil tersenyum menatap tempat duduk di hadapanku seolah-olah ada Hyokyung disana. Dan sesaat kemudian, aku bangkitdari kursi dan beranjak meninggalkan toko ice cream itu.

xXx 501 xXx

TAMAT

xXx 501 xXx

Fiuh!

Gimana hasilnya? jelekkah?

Ini FF pembalasan dendam Hyungjun karena di FF My Heart dia mati, wkwkwk. becanda. si bebeh mana mungkin dendam. dia dibully ama mal tiap hari aja gak pernah dendam, iya kan?

FYI nih guys

Ini dari kisah nyata. bukan cerita keseluruhannya yang nyata tapi kecelakaan itu yang emang beneran terjadi beberapa bulan lalu di daerah sekitar rumahku. miris banget lihat cowo-nya histeris waktu tau cewe-nya meninggal di tempat. jadi uring-uringan gitu. kabar terakhir yang aku dengar sih tu cowo depresi, cuma melamun aja kayak udah gak punya semangat hidup. tapi moga aja sekarang udah lebih baik.

Ya udah dech, uland capek juga curhat masalah orang. yang penting uland mau bilang ke semua readers kalo gak ada salahnya sekali-sekali mengucapkan kata ‘sayang’ apalagi kalau itu permintaan. jangan sampe nyesel kayak si bebeh jun 😀

oceh readers, makasih banyak banget yang udah mau baca baik itu karena suka, gak sengaja terbaca ataupun karena terpaksa gara-gara aku tag, hehe
sempatin like ama koment ya
gamsahamnida

~ FF Comedy % Kiseoperella % One Shoot ~

Tittle :Kiseoperella

Cast: Lee KiSeop ( U-Kiss) as Kiseoperella

AJ/ Kim Jae Seop (U-Kiss) as Kiseop’s Step Brother

AllenKi Bum / Kim Ki Bum as Kiseop’s Step Brother

Eli/ Kim Kyoung Jae (U-Kiss) as Kiseop’s Step Mother

Kevin/ Woo Sung Hyun (U-Kiss) as Princess Kevinie

ShinSoo Hyun (U-Kiss) as Kiseop’s Father

YeoHoon Mi (U-Kiss) as King Of Neverland

AlexanderLee Euseubio as Fairy

ShinDong Ho as Guardian

Andother casts

Author : Wulan(Song Hyo Kyung)

Genre: Comedy absurd+abstrak, Gaje, Gokil, dongeng acak-acakan

Annyeonghaseyoreaders

Sekian lama gakbisa post FF akhirnya aku datang lagi membawa FF abal-abal. Hahaha.

Kalo biasanyatuh FF ku didominasi ama Romance+angst tapi kali ini mau coba yang beda, ini FFasli komedi semua tapi gak tau lucu atau enggaknya.

Sebelumnya akumau bilang kalau FF ini bukan untuk menghina, mengejek, atau apalah tapi inicuma untuk sekedar lucu-lucuan aja kok. Niat aku cuma mau menghibur readersdoank. Percaya dech! Karena aku ini juga Kissme, apalagi aku ini istri SAHNYAKevin oppa #Digampar Kissme dan Kevinian. Jadi, readers jangan berburuk sangkaama aku ya. Oceh dech! Kalo suka silahkan dibaca kalo gak suka jangan ngebash.Please.

Summary: Kalau zaman dahulu, anak-anak selalu akrab dengan cerita fiksi atau dongengyang diceritakan sebelum tidur berjudul Cinderella. Dan di zaman sekarang,author akan menceritakan kisah yang mirip dengan kisah Cinderella. Hanya sajaceritanya jauh meleset dan abstrak. Namanya juga Cinderella salah gaul, yabeginilah jadinya.

xXx U-KISS xXx

Awalkisah, bermula dari sebuah keluarga yang berada di negeri Neverland. DialahShin Soo Hyun, pengusaha sukses yang memiliki keluarga bahagia. Seorang istriyang cantik dan seorang anak lelaki tampan bernama Lee Ki Seop. Jangan tanyakanpada author kenapa marganya berbeda karena marga mereka memang berbeda #LOL

Seiringberjalannya waktu, Soohyun mulai kehilangan kebahagiaannya karena sang istritercinta menghilang. Diduga, istri Soohyun tersesat di labirin yang dibuat Soohyunsebagai jebakan tikus. Sejak hilangnya sang istri, Soohyun terpuruk dan lebihbanyak menghabiskan waktunya untuk bekerja. Namun Kiseop tak keberatan. Namjaitu tetap menjalani hidupnya dengan bahagia.

Hinggadi suatu hari yang cerah, Kiseop sedang tiduran di atas permadani kamarnyasambil tertawa-tawa. Entah apa yang sedang dilakukannya. Suasana begitu heninghingga tiba-tiba terdengar suara….

Wiiiinngg……

Braaaakkk

“Yak! Mati kau babi! Hahaha”. Kiseoptertawa lebar. Ternyata dari tadi dia main game angry bird di android barunya.

Tin…. Tin….

“Babeh?” Pekik KiSeop.

Mendengarsuara klakson mobil ayahnya, Kiseop langsung berlari menuruni tangga dan membukakanpintu. Terlihatlah Soohyun yang baru keluar dari mobil. Mata Kiseop berkaca-kacapenuh haru begitupun Soohyun karena mereka sudah dua minggu tak bertemu.Sedetik kemudian, mereka saling berlari dalam keadaan slow motion.

10 menit kemudian….

AkhirnyaKiseop dan Soohyun berpelukan setelah sebelumnya harus menunggu waktu yangcukup lama karena gerakan mereka yang extra slow motion. Merekapun salingmelepas baju, ups! Melepas rindu.

“Kiseop, babeh kangen ame elu”. UcapSoohyun kental dengan logat betawinya.

“Aye juga kangen ame babeh”.

“Ouya, ini kenalin Seop. Ini Eli, enyaktiri elu. Yang ini Jaeseop alias AJ, kakak tiri elu. Kalo yang ini Kibum, kakaktiri elu juga”. Soohyun nunjuk Eli, AJ, dan Kibum yang senyum-senyum sok unyu.

Kiseopmenatap ibu tiri dan kedua kakak tirinya dengan seksama. Dia langsungterkagum-kagum dengan pilihan ayahnya itu. “Babeh, wow!” Bisik Kiseop keayahnya.

“Gimane Seop? Oke kan pilihan babe?Bahenol”. Soohyun balik berbisik.

“Okeh banget beh. Enyak tiri aye badannyekekar, hampir sama kayak ade rai”.

“Iya donk. Pilihan babeh”. Soohyunberbangga hati.

“Babeh, dua minggu disane makin kenyal ye”.Komentar Kiseop seraya menusuk-nusuk perut Soohyun yang tadinya kotak-kotakjadi bulet-bulet.

“Disane lagi musim polkadot, Seop. Jadiharus ikut trend biar kagak kudet katanye. Ouya, elu gimane? Sehat kan?”

“Sehat donk beh”.

“Trus si betet, burung beo babeh ntu gimanekabarnye?”

“Uhm, si betet….”.

Tuk kitak kituk kitak kituk…. *Ceritanya nadasms*

PerkataanKiseop terpotong oleh sebuah sms yang masuk ke android barunya. Dengan wajahberbinar-binar, Kiseop membuka isi pesan itu. ‘Ayo pasang nomor togel andasekarang juga, blablabla’. Kiseop mendadak kecewa karena sebelumnya dia pikirkalau dia dapat sms dari si Juminten, tukang jamu yang lebih seksi dari MulanJameeloh. Ternyata itu sms dari operator yang kayaknya ngepens berat ama Kiseopkarena ngirim sms mulu ke dia.

“Hape baru tuh. Kinclong banget kayakgiginye si ucup”.

“Iya donk beh”.

“Duit dari mane lu beli hape mahalbegini?”

“Kan aye jual si betet buat beli nihhape”. Ucap Kiseop dengan wajah tanpa dosa.

“APA?! Jadi…..”.

“Ayamku beh”. Lanjut Kiseop niruin iklanmie se**p di tipi-tipi ntu.

“Tidak!!!! Betetkuuuu…..!!!!” Soohyunfrustasi dan berlari ke halaman belakang mencari beo kesayangannya yang jagongomong, jago nyanyi, jago ngerap, jago pidato, sampe jago khotbah.

xXx U-KISS xXx

Hari-hariKiseop yang sepi, kini berganti menjadi ramai dan menyenangkan. Setidaknya ituyang ada di benak Kiseop. Namja itu membayangkan memiliki ibu dan dua orangkakak tiri, akan membuat hidupnya semakin bahagia. Namun kenyataan sering takberjalan sesuai dengan keinginan. Tiga penghuni baru itu malah suka menyiksaKiseop saat Soohyun tak berada di rumah. Dan itu menimbulkan ketakutantersendiri bagi Kiseop.

“Seop, babeh mau pegi ke luar kotasebulan”. Pamit Soohyun pada Kiseop di depan rumah.

Cleetaarr *bunyi petasan

Kiseoptertegun mendengar ucapan ayahnya yang baginya lebih terdengar seperti bunyipetasan banting. Hati Kiseop mendadak cenat-cenut setiap ada kamu. Rasanyacekit-cekit, cekit-cekit.

“Kok lama amat, beh?”

“Iya seop. Lu kan tau kerjaan babeh ntugimane? Babeh harus ngecek panen beras, harus dihitungin setiap butir. Dalemkarung harus ada 5896325 butir beras kagak boleh lebih apalagi kurang”.

“Kalo gitu aye ikut babeh ya”.

“Lah? Ngapa lu ikut? Di rumah aja,dolanan ama AJ ama Kibum”. Ucap Soohyun seraya tersenyum pada Eli dan keduaanaknya yang dari tadi nungguin di depan pintu.

Kiseopmelirik ke belakang. Glek! Kiseop menelan lalat yang hinggap di bibir sakingtakutnya kepada tiga makhluk baru penghuni rumahnya itu.

“Udah ye, babeh pegi dulu. Entar babehbawain oleh-oleh buat elu semua”. Soohyun lambai-lambai kayak Miss Universelalu mulai menjalankan mobilnya ke kota sebelah.

“Babeeeeeehhhhh….”. Teriakan Kiseopbegitu menyayat hati. Dan mulailah Kiseop diperlakukan semena-mena e e,waka-waka e e. *lupakan*

xXx U-KISS xXx

Elisedang bersantai seraya menonton acara tivi favoritnya. Biasalah, Eli kandoyannya nonton Bernard bear. Tiba-tiba, Eli teringat sesuatu. Sudah setengahhari dia merendam pakaian tapi belum juga dicuci. Akhirnya, Eli memutuskanuntuk menyuruh Kiseop yang mengerjakannya.

“Kiseoooppp….”. Teriak Eli kayakpedagang di pasar.

“Iye nyak. Ade ape?” Kiseoptergopoh-gopoh menghampiri Eli.

“Jangan panggil gue enyak! Panggil guemami!”

“Mayat donk nyak”. Jawab Kiseop lugu,Eli cengo.

“Ya udah. Panggil gue bundo”.

“Bundo yang dipake cewek-cewek di kepalanyak!”

“Alamak! Panggil gue umi dech!”

“Umi kan….”.

“Ya udah, panggil gue enyak! Puas loe?!”Teriak Eli kalap seraya meninggalkan Kiseop menuju ke sumur untuk mencucipakaian. Sedangkan Kiseop, dia duduk di depan tivi sambil nonton acarakesukaannya Ninja Hattori.

25 menit berlalu….

“Kurang ajar loe, Seop!” Teriak Eli saatmendapati Kiseop sedang tertawa-tawa di depan tivi sedangkan dia yang harusmencuci baju tiga ember.

“Nyak, aye ntu kurang makan bukan kurangajar. Pan enyak yang kagak ngasi aye makan dari tadi malem”. Kiseop muka melas.

“Masa seop? Astaga. Kalo gitu, loe makandulu dech. Abisin juga gak apa-apa. Entar gue masak lagi”. Ucap Eli.

“Eh? Umi kok gitu sih?” Protes AJ.

“Kenapa? Kasian tuh Kiseop belum makandari tadi malem”. Ucap Eli.

“Hah? Belum makan dari tadi malem? Yaampun, kasian amat loe seop. Nih, ambil dech duit jajan gue buat tambahan loebeli nasi bungkus kalo masih laper”. Kibum ikut-ikutan.

Pleetaaakk

“Wadauw! Sakit tau kak!” Protes Kibumseraya mengusap-usap keningnya.

“Umi sama adek gimana sih?! Kita tuhharusnya nyiksa dia bukannya kasian ama dia!”

“Kok gitu?” Tanya Eli dan Kibumbarengan. AJ tepok jidat Kiseop bikin Kiseop teler seketika.

“Ya iyalah! Kan ini cerita Kiseoperella!Hello! Adakah yang waras di FF ini?” Ucap AJ frustasi.

“Semua pada waras kali! Tapi karakternyaemang beginian!” Protes Eli.

“Paling parah gue. Cakep-cakep kokbloon”. Keluh Kibum.

“Gue yang lebih parah! Kekar ginidijadiin ibu tiri. Nasib-nasib”.

“Udah-udah, jangan pada protes. Kevinaja yang dijadiin princess gak ngeluh tuh”. Lerai Kiseop.

“Huwa! Jahat banget sih! Merekangomongin gue”. Isak Kevin yang entah muncul dari mana.

“Aduh cantik, jangan nangis donk”. Elibelai-belai Kevin bikin Kiseop cemburu.

“Dia jahat”. Kevin manyun sembarimenunjuk Kiseop.

“Yang jahat authornya tuh. Bilangnya ajacinta mati ama elo, tapi masa dijadiin princess”. Cibir Kiseop. Kevin pasangdeath glare ke author. Author langsung buang muka, pura-pura gak ada kejadian.

“Yak! Jangan pura-pura gak berdosa loe!”Hardik Kevin.

“Siapa? Saya?” Author sok bingung sambilnunjuk diri sendiri.

“Iyalah! Masa hantu!”

“Saya kenapa?” Author sok lugu.

“Loe gak waras!” Teriak Kevin frustasi.Author terdiam dengan mulut menganga lebar, selebar kawah gunung sinabung.

Back to the story….

“Kurang ajar loe, seop! Itu harusnya eloyang ngerjain bukannya gue! Loe malah enak-enakan disini nonton tivi! Sini loe,sini!”

Elimenjewer kuping Kiseop dan menarik Kiseop ke halaman belakang. Teriakan Kiseopyang meminta ampun, tak digubrisnya. Eli sungguh kejam.

“Aduuuhhh…. Sakit nyak. Ampuni Kiseopnyak. Kiseop masih perjaka”.

“Apa hubungannya somplak?!”

“Gak tau. Tuh di scenario tulisannyabegitu”. Jawab Kiseop polos. Eli tepok jidat dan karena tepokannya yang terlampaukeras, Elipun jatuh pingsan.

“Enyak kenapa nyak? Sadar nyak. Jangantinggalin Kiseop”. Teriak Kiseop seraya menepuk pantat Eli untuk membangunkanibu tirinya itu. Disaat Kiseop sedang kebingungan dengan ibu tirinya yangpingsan, sebuah suara menggelegar memanggil namanya. Sempat Kiseop berpikir itupanggilan dari Yang Maha Kuasa.

“Kiseeeooooppppp…..”.

“Eh, kak AJ?” Pekik Kiseop.

Kiseopsegera berdiri dan berlari ke dalam, mencari AJ yang tadi memanggilnya. Diamelihat AJ berdiri di depan kamar dengan dada yang naik turun. Sepertinyasedang bahagia, ralat emosi.

“Iya kak. Ada apa?”

“Loe liat bantal pusaka gue gak? Kibumbilang dia liat loe bawa-bawa bantal gue”.

“Ough. Bantal yang banyak lukisanabstrak itu ya kak?”

“Iya! Loe liat kan? Mana?”

“Kalo bantal itu sih aye buang kak.Abisnya kucing aye si encun mendadak muntah-muntah pas tidur di bantal itu”.Jawab Kiseop 501% lugu.

“Loe buang?! Dimana otak loe seop?!”Teriak AJ kalap.

“Otak aye masih dipinjem si ucup, kak.Katanya besok dipulangin. Kakak mau pinjem juga?”

“Oh My to the God! Loe itu stu to thepid, stupid!” Emosi AJ meluap-luap. “Kibuuuuumm…..”. Teriak AJ manggilinadiknya.

“Hadir kak”. Ucap Kibum yang tiba-tibanongol kayak jin.

“Loe kasi dia hukuman! Buat dia jera!”

“Siap kak!” Kibum ngasi hormat ke AJ.“Yak! Sini loe, ikut gue!” Ucap Kibum seraya menarik tangan Kiseop untukmengikutinya ke sumur di belakang rumah.

Bruukk

Kibummenghempaskan tubuh Kiseop hingga cowok tampan itu merintih kesakitan. NamunKibum tak peduli. Dia memasang tampang bengisnya.

“Ampun kak. Jangan siksa aye, kak”.

“Lah? Siapa yang mau nyiksa elo? Gue mauminta tolong kok”.

“Minta tolong apaan kak?”

“Noh! Kumpulin kecoa, cicak, ama kodok”.Ucap Kibum seraya menunjuk satu persatu hewan yang disebutnya tadi.

“Mau buat apa hewan-hewan itu, kak?”Kiseop keheranan.

“Buat cemilan gue donk. Gue kan laper”.Jawab Kibum enteng.

Kiseopmendadak sesak nafas mendengar ucapan Kibum yang kini malah senyum-senyumsembari menatap hewan-hewan tadi penuh hasrat. Sedetik kemudian, Kiseop jatuhpingsan.

“Eh? Loe kenapa? Kok pingsan sih?” Kibumpanic seraya nyabutin bulu ketek Kiseop berharap adik tirinya bakalan sadar.Tapi nihil! Akhirnya Kibum berinisiatif memanggil kakaknya untuk memintabantuan. “Kakaaaaaakkk…..”. Teriak Kibum heboh.

Dariarah dalam, muncullah sesosok makhluk astral yang berwajah putih dan bermatatimun dengan jalan meraba-raba. Hampir saja makhluk itu menginjak bangunanbuatan si encun (kucingnya Kiseop) yang masih basah dan beraroma segar menyengat.

“Loe siapa?” Teriak Kibum yang ketakutanhingga nyaris nyebur sumur.

“Gue AJ! Aduh bum, gelap amat sih duniaini!” Keluh AJ.

“Ya elah! Kakak bego’ sih! Makan tuhpake mulut bukan pake mata!” Ucap Kibum seraya mengambil timun yang menutupikedua mata AJ dan langsung memakannya.

“Heh?! Kok dimakan sih?!”

“Lah? Trus kalo gak dimakan mau dibuanggitu? Mubazir atuh kakak! Kata pak Ustadz, orang yang suka mubazir itu temennyasetan. Pantesan kakak tadi kayak setan”. Cerocos Kibum bikin AJ melongo.

“Loe kurang ajar amat jadi adek. Trustadi ngapain loe teriak-teriak manggilin gue?”

“Itu kak. Si Kiseop pingsan”. Kibumnunjuk Kiseop dengan tatapan penuh rasa bersalah.

“Ya ampun! Hebat loe, bum. Loe bisa buatdia sampe pingsan. Gue bangga ama elo”. AJ tersenyum senang seraya menepukpundak Kibum namun Kibum malah menekuk wajahnya, terlihat sedih. “Loe kenapasedih?” Tanya AJ kebingungan.

“Kakak jahat! Kiseop pingsan kok malahseneng sih?!” Kibum ngambek.

“Lah? Kan tadi gue nyuruh elo ngasihukuman ke dia. Trus loe bisa buat dia pingsan, jelas aja gue seneng banget”.

“Tapi kalo dia pingsan, gue yangmenderita kak! Gue jadi kelaparan! Gue gak mau tau! Pokoknya kakak yang harusgantiin tugas Kiseop buat cariin aku cemilan!”

AJterperangah mendengar ucapan Kibum. Dia yang memang hapal betul kebiasaanKibum, langsung menatap hewan-hewan itu dengan tatapan ngeri. Keringat dinginmendadak mengucur dari dahi AJ. Setelah bergidik ngeri, AJpun jatuh pingsan diatas Kiseop.

“Loh? Kok kakak ikutan pingsan sih?”Kibum melongo kebingungan menatap kakaknya yang kini juga jatuh pingsan.Akhirnya karena kelaparan, Kibumpun ikut-ikutan pingsan.

xXx U-KISS xXx

Baiklahsodara-sodara, kita beranjak dari keluarga yang aneh itu menuju ke kerajaanNeverland. Beri sambutan yang meriah…..

Krriiiikk…. Krriiiikk…. Krriiiiikkk….*suara jangkrik*

Baiklah!Ternyata author tak mendapat respon dari readers. Mari kita bakar authornyabersama-sama. *Readers : Horeeeee….. Author mati suri*. Sudahlah! Kita lupakansaja author yang jauh dari kata waras ini. Mari kita intip kerajaan Neverlandyang memiliki raja cakep dan putri yang cantik itu.

RajaHoon sedang mondar-mandir dengan wajah bingung. Sedangkan si princess Kevinieyang merupakan anak satu-satunya dari sang raja, sedang asik bermain denganpeliharaannya yang lucu, Dongho.

“Dongho! Lari yang cepat!” Teriak Keviniedari atas Dongho bak seorang penunggang kuda professional.

“Saya capek putri!”

“Masa gitu aja capek sih?! Gak unyuagh!” Kevinie manyun, ngambek.

“Kevinie, udah berapa kali ayah bilangkalau Dongho itu pengawal bukan hewan peliharaan”. Hoon berkata lembut,selembut sutra.

“Tapi ayah! Dongho enak dinaikin. TrusDongho juga bisa ngomong. Beda dari peliharaan orang-orang”. Kevinie kekeh amapendiriannya bikin Hoon tepok pantat saking stresnya.

“Kevinie, ayah mau buat pesta dansa.Untuk mencari seorang pria yang cocok untuk menikah sama kamu. Gimana? Kamusetuju?”

“Wuah! Beneran yah? Aku bisa pilih yangaku mau?”

“Iya. Kamu bisa pilih calon suami yangkamu mau. Siapapun itu. Kalangan bangsawan ataupun rakyat biasa”.

“Mau ayah. Aku mau banget. Nanti akubisa cicipin satu-satu trus tinggal pilih yang paling enak”. Ucap Keviniedengan tatapan menerawang jauh seraya mengedipkan mata beberapa kali. Hoon danDongho langsung cengo.

xXx U-KISS xXx

Seminggusetelah pernyataan Raja Hoon, undanganpun selesai dan mulai disebar ke seluruhpenjuru pelosok negeri Neverland. Bahkan undangan itu juga sampai ke rumahSoohyun.

“Wih! Apaan nih?” Ucap Eli serayamembuka amplop undangan yang berisi selembar surat keterangan pesta dansa. Dandi dalam amplop itu juga ada tak kurang dari 10 foto narsis Princess Kevinie.

MataEli berbinar-binar saat membaca kalau tujuan pesta dansa itu selain untukmendekatkan keluarga kerajaan dengan rakyat, tapi juga untuk mencari calonsuami sebagai pendamping Princess Kevinie.

“Wow! Istimewa!” Gumam Eli serayamemperhatikan satu persatu foto Kevinie. “AJ! Kibum! Sini cepetan!” Teriak Eli.

AJdan Kibum langsung berlarian heboh saat mendengar teriakan ibu mereka. AJ yangterpeleset, langsung jatuh nimpahin Eli. Dan Kibum juga ikutan jatuh nimpahinAJ dan Eli.

“Kak, ibu belajar sulap dimana? Kok bisahilang mendadak sih?”

“Heh! Ibu tuh kita timpahin, dodol!”

“Eh? Masa?”

“Dapur! Cepetan loe pegi dari atas gue!Udah berat loe, gak sadar diri!”

Kibumyang akhirnya sadar kalau berada di tumpukan paling ataspun segera turun. AJjuga langsung beranjak. Dan terlihatlah Eli yang kini begitu tipis bak kertasHVS.

“Aduh nak. Tega amat sih ama umi”. UcapEli dengan suara lembutnya, mirip sama pipik istrinya alm. Uje.

“Maaf ya umi. Tadi Kibum gak tau.Abisnya kak AJ pake acara jatuh segala sih”.

“Gue jatoh karena loe dorong, somplak!”

“Hah? Kayaknya tadi gue tarik dech”.

“Yang elo tarik tuh kaki gue, truspunggung gue loe dorong! Gimana gue gak nyungsep coba?!” Emosi AJ pada adiknyayang makin hari makin nambah aja bloonnya.

“Udah udah! Nih lihat”. Lerai Eli sambilnunjukkin undangan pesta dansa.

AJdan Kibum terdiam dan langsung membaca surat undangan itu. Sesaat kemudian,wajah mereka terlihat begitu sumringah.

“Gimana?” Tanya Eli.

“Asik umi. Kita harus pergi kesana.Princess Kevinie cantik banget, dia harus jadi istri AJ yang cakep dan kerenini”. Ucap AJ antusias.

“Kalo kamu, bum?”

“Harus pergi kesana donk umi. Secara tuhpesta besar. Udah pasti banyak makanan. Asiiikkk”.

Pleeetaaakk

“Harusnya kamu antusias untuk dapetinPrincess Kevinie! Ini malah makanan mulu!” Protes Eli.

“Umi! Kita itu harus memanfaatkankesempatan yang ada. Ibarat kata pepatah tuh sambil menyelam minum kopi”.

“Yang ada tuh sambil menyelam minumair!” Ralat AJ.

“Eh? Emangnya udah diganti ya?” Kibumpasang wajah lugu.

“Eh, udah-udah! Jangan berantem lagianak-anakku”. Lerai Eli karena bomb yang ada di kepala AJ nyaris meledak.“Sekarang, kita ke butik aja. Cari pakaian yang keren trus ke salon buat acarantar malem”. Usul Eli.

“Iya umi. Bener tuh. Pokoknya ntarPrincess Kevinie pasti kepincut dech ama AJ”. AJ busungin dada.

“Kalo makanannya pasti kepincut amaKibum. Iya kan umi?” Kibum gak mau kalah.

“Iya dech iya. Yuk, kita berangkatsekarang”. Ajak Eli.

Kiseopyang dari tadi mendengar percakapan mereka di balik tembok, memberanikan diriuntuk keluar. Dia ingin ikut bersama ibu tiri dan kedua kakak tirinya itu.Maka, sebelum mereka keluar dari pintu, Kiseop mengejar dengan gaya slow motionbiar dramatis.

“Enyaaaakkk…. Nyaaaakkkk…. Nyaaaaakkk….Nyaaaakkk….”. Teriakan Kiseop menggema di seluruh ruangan membuat merekabertiga berbalik.

“Apaan?!” Ucapan ketus Eli menghentikanperbuatan dramatis Kiseop.

“Nyak, aye mau ikut”. Kiseop pasangwajah melas.

“Ikut? Ough, ayuk”. Ucap Eli.

“Iya, ayuk cepetan”. Timpal Kibum.

AJmelongo lebar mendengar ucapan ibu dan adiknya yang gak nalar-nalar. Segera diamencegah sebelum hal yang lebih buruk terjadi.

“Jangan ajak dia!” Larang AJ membuatKiseop langsung menghentikan langkahnya.

“Kenapa gitu?” Tanya Eli dan Kibumbarengan.

“Subhanalloh! Strez gue lama-lama! Inicerita Kiseoperella! Jadi dia harus disiksa dan dibuat semenderita mungkin!”Emosi AJ, liurnya ikut bercipratan membuat suasana kian mencekam.

“Ough gitu ya. Oh iya! Gue baru inget!”Eli mulai nalar. “Eh, seop! Loe jangan sok pasang muka melas dech! Kami gakakan mungkin baik ama loe!” Eli berubah bengis.

“Tapi aye mau ikut, nyak”.

“Loe mau ikut? Boleh sih! Tapi adasyaratnya”.

“Apa syaratnya, nyak?”

“Loe harus nguras sumur. Kalo loeberhasil nguras sumur, loe boleh ikut”. Ucap Eli tengil.

Kiseoptertunduk sedih. Dia sadar kalau itu hanyalah akal-akalan ibu tirinya agar diatak bisa ikut. Mereka tertawa mengejek dengan nada penuh kesadisan serayaberjalan keluar meninggalkan Kiseop yang kini hanya bisa menyanyikan lagu sadismilik Afgan sambil berguling-guling di ruang tamu.

xXx U-KISS xXx

Malam harinya….

“Wuah! Rame banget yang datang, ayah”.Kevinie terkagum-kagum melihat kumpulan orang yang sedang berbaris rapi.

“Anakku, Kevinie. Itu bukan tamuundangan sayang. Itu para prajurit kita”. Ucap Hoon hampir menangis.

“Ayah kenapa terharu begitu?”. Keviniemulai ikut-ikutan terisak.

“Ayah bukan terharu nak. Tapi ayahsedih”. Isak Hoon.

“Sedih kenapa ayah?”

“Ayah sedih karena anak ayahsatu-satunya belum dapat suami juga. Padahal ayah udah stress ngurusinnya”.Curhat Hoon dengan isakan yang makin keras.

“Ayah yang sabar ya”. Kevinie mencobamenenangkan dengan mengusap-usap bahu ayahnya. Hoon ngangguk-ngangguk.

Dduuuummmm *Gak tau bunyi apaan*

Gongraksasa yang dipukul penjaga, menandakan kalau pesta dansa resmi dibuka.Kevinie dan ayahnya menatap kagum pada ratusan orang yang mulai memasukigerbang yang baru dibuka. Mereka seperti semut beraneka warna. Begitu komentarPrincess Kevinie.

Suaragong itu terdengar hingga kediaman Soohyun. Isakan tangis Kiseop semakinmenjadi-jadi. Dia sangat sedih karena tak bisa ikut ke pesta dansa itu. Saattengah khusyuk menangis, tiba-tiba secercah cahaya keemasan menembus jendelakamar Kiseop.

Kiseoptertegun. Dia memperhatikan cahaya itu hingga cahaya itu berubah menjadi sosokyang bersinar. Kiseop tersenyum sumringah melihatnya.

“Anda ibu peri ya?” Tanya Kiseop masihterkagum-kagum.

“What? Ibu peri? Loe gak liat kalo guecowok?! Xander cucok! Gue ini mas peri! Please dech, tahun 2014 tuh udah gakzaman ibu peri! Udah pada pensiun!” Jelas mas peri bernama Alexander itupanjang lebar kali tinggi sama dengan volume balok.

“Maaf, maaf mas peri. Jadi gini, ayetuh….”.

“Stop! Gak usah dilanjutin”. PotongXander. “Gue udah tau problema kehidupan loe yang begitu naik turun kayak ninjahattori yang mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra,bersama teman berpetualang. Karena gue itu udah baca scenario yang dikasi amaauthor. Jadi gue itu tau harus bertindak apa untuk membentuk suatu pemerintahannegara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupanbangsa dan ikut melaksanakanan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaanperdamaian abadi dan keadilan social. *Horeee…. Author masih hapal UUD*. Maka,gue udah nyiapin sesuatu buat elo”.

“Buat aye? Apa itu?”

“Sssttt! Jangan ganggu konsentrasi gue!”

Xandermulai melayangkan tongkatnya di udara sembari mulutnya berkomat-kamit membacamantra. Dan keluarlah asap keemasan dari ujung tongkat Xander yang semakin lamasemakin besar. Setelah selesai membaca mantra, Xander mengarahkan tongkat itupada Kiseop dan tubuh Kiseoppun terselubung cahaya emas.

“Loh? Kok aye jadi gini?” Protes Kiseopsaat cahaya itu sudah menghilang dan penampilannya kini berubah. Kiseop memakaipenutup mata seperti Zorro dan hanya memakai cawat!

“Loe sih ganggu konsentrasi gue tadi.Gue itu peri masih magang jadi maklum aja ya. Lagian loe keren kok. Zorrobercawat. Hahaha”.

“Tapi aye gak mau ke istana pakebeginian”.

“Udah gak ada waktu! Cepet sana pergi!”

Xandersegera memanggil naga peliharaannya dan menaikkan Kiseop ke punggung naganya.Setelah memberi perintah pada naganya, naga itupun terbang membawa Kiseop kekerajaan Neverland.

“Ouya, jangan pulang lewat dari jam 10malem ya”. Ucap Xander sambil terbang di samping Kiseop.

“Kok jam 10 sih? Cinderella aja jam 12malem”. Protes Kiseop.

“Loe kan Kiseoperella bukan Cinderella.Lagian gue udah bilang kalo gue itu peri magang jadi pengaruh sihirnya cumabentar”.

“Tapi….”.

“Good luck ya”. Potong Xander dan periitu segera membelok arah lalu menghilang. Kiseop cuma bisa pasrah.

15 menit kemudian….

Kiseoptiba di kerajaan Neverland dan membuat para pengawal ketakutan karena melihatnaga tunggangan Kiseop. Tak sedikit pengawal yang langsung berubah menjadipatung batu, mungkin mereka para anak durhaka yang dikutuk ibunya seperti malinkundang. Argh! Bicara apa saia ini.

Kiseoplangsung berlari masuk. Tentu saja tujuannya adalah mencari Princess Kevinieyang kecantikannya terpancar hingga negeri sebelah bahkan sampai ke luarangkasa. Saat di dalam, Kiseop melihat Princess Kevinie sedang berdansa denganseseorang yang begitu dikenali olehnya, AJ kakak tirinya.

“Woah! Seksi sekali dirimu”. UcapKevinie yang langsung melepaskan pelukan AJ dan berjalan mendekati Kiseop yangmenjadi tamu paling seksi karena cuma dibalut cawat.

“Putri suka yang seperti aye?” Kiseopberbinar-binar.

“Iya. Aku suka banget ama yangseksi-seksi kayak kamu. Pake acara bawain aku tahu juga. Makasih loh”. Kevinieterharu menatap abs Kiseop yang disangkanya tahu.

“Iya putri. Kalo gitu, putri mau kandansa ama aye?” Tawar Kiseop.

“Mau donk”. Kevinie mengerlingkan matagenit seraya mencolek pantat Kiseop. *Oh suamiku, cepatlah kau bertobat T_T *

PrincessKevinie menggandeng tangan Kiseop dan mengajaknya ke lantai dansa. Musickembali mengalun dan mereka berdansa dengan sangat mesra. Lampu menyorot merekaberdua dan membuat tamu undangan lain ikut terhanyut dalam kesyahduan yangdiciptakan mereka. Hingga lantai dansa kembali dipenuhi pasangan yang berdansa.

“Ih! Itu siapa sih, umi?! Dia udah rebutposisi AJ! Padahal tadi AJ ama putri udah ngomong serius sampe bahas anaksegala”. AJ bersungut-sungut.

“Gak tau. Tapi dia seksi. Umi jadipengen”. Eli menatap Kiseop penuh nafsu.

“Ih! Umi gak banget dech”. Cibir AJ.“Eh! Loe makan aja yang dipikirin! Liat tuh! Dia saingan berat buat kita!”Emosi AJ karena dari tadi Kibum terus melahap semua makanan bahkan piring dangelas juga hampir habis.

“Badannya ramping kok, kak. Berat darimana coba? Dia tuh yang saingan berat”. Kibum menunjuk Jeremi Tetty yang lagigodain Ade Rai.

“Kalo dia sih biarin aja. Toh dia gakdoyan ama putri. Tapi kok kayaknya gue kenal ya ama cowok itu”.

“Temen FB mungkin kak atau twitter”.Celetuk Kibum.

“Gue stress lama-lama ama elo!” AJ emosidan memutuskan untuk ikut makan bersama Kibum.

Jam 10 malam kurang 5 menit….

“Buka donk topengmu”. Pinta Keviniemasih terus berdansa dengan Kiseop.

“Putri mau liat wajah aye?”

“Iya donk. Aku udah mutusin buat milihkamu jadi calon suami aku. Makanya aku mau liat wajah kamu”.

“Iya putri. Sebentar ya”.

Kiseopmelepaskan pelukannya dari Princess Kevinie dan mengarahkan tangannya untukmembuka topeng yang menutupi matanya. Tapi tiba-tiba matanya tak sengajamelihat jam. Sudah jam sepuluh malam. Kiseop mendadak panic.

“Putri, maafin aye. Aye harus pegisekarang”.

“Kamu gak boleh kemana-mana. Kamu harustetap disini”.

“Maafin aye putri. Aye harus pegi demikebaikan kita berdua”.

Kiseoplangsung berlari setelah melepaskan tangan Princess Kevinie. Namun Kevinie taktinggal diam. Dia terus mengejar Kiseop sekuat tenaga. Tiba-tiba, kaki Kiseopterjerat sesuatu hingga membuatnya jatuh.

Kesempatanemas itu tak disia-siakan Princess Kevinie. Dia melompat dan jatuh di atasKiseop. Wajahnya tepat berada di pantat Kiseop hingga Kevinie melihat tandalahir Kiseop yang berbentuk hati di pantat sebelah kanan Kiseop.

Kiseopkebingungan karena sebentar lagi akan lewat jam sepuluh sementara Kevinie jugamasih mencekal erat pahanya. Tiba-tiba ide brilliant muncul di otaknya yangbaru dibalikin ama si ucup.

Ddduuuuttt

Gasmetana berwarna hijau kehitam-hitaman dengan aroma yang mematikan keluar darisela-sela pantat Kiseop. Kevinie yang menghirup gas itu langsung pingsanseketika. Bahkan semua orang yang ada di kerajaan Neverland ikut pingsan.Disaat semua pingsan, Kiseop kembali ke wujud semula. Akhirnya Kiseop berlarimeninggalkan kerajaan sebelum ada yang siuman dan melihat dia sudah berubah.

xXx U-KISS xXx

EsoknyaAJ dan Kibum sedang duduk sambil nonton Spongebob di tivi. Sedari tadi bahkansedari pulang dari istana, AJ terus saja memasang wajah masam. Begitupun jugaKibum. Eli yang memperhatikan mereka, akhirnya mendekati dan ikut duduk disofa.

“Kok muka anak umi pada cemberut ginisih?”

“AJ tuh masih sebel umi! Udah tadi malemgak bisa dapetin putri Kevinie, eh, malah pingsan karena ada orang yang ngasigas beracun untuk ngerusakin pesta”. AJ bersungut-sungut. Eli mengangguk danmengelus-elus pundak anaknya untuk meredakan kekesalan yang melanda AJ. Kini,Eli beralih menatap Kibum.

“Kalo Kibum sih sama kayak kak AJ, umi.Udah gak bisa narik perhatiannya putri Kevinie, eh, malah pingsan. Gara-garapingsan, Kibum jadi laper lagi, umi. Tapi pas Kibum mau ngambil makanan, tuhmakanan pada busuk semua gara-gara kena gas beracun itu”. Kibum misuh-misuh.

“Iya ya. Siapa ya yang tega ngerusakpesta bagus begitu. Eh, tapi umi masih penasaran ama cowok sekseh yang dansabareng putri Kevinie dech”.

“Umi jangan kumat genit dech! Cowokbegituan sih banyak di tanah abang jadi kuli panggul”. Ucap AJ.

“Tau nih! Apa karena perutnya yangkotak-kotak gitu? Ih! Kayak bedengan sawah tau, umi!” Kibum ikut-ikutan.

Saatibu dan kedua anaknya sedang berdebat, di tempat lain, Princess Kevinie sedanggalau di atas Dongho. Karena seharian ini, seluruh penduduk sudah didatanginamun tak satupun yang cocok dengan cowok seksi yang tadi malam berdansadengannya.

“Huhuhu. Dimana cowok seksi itu? Kenapagak ada dimana-mana?”

“Itu tadi rumah terakhir yang ada dinegeri Neverland, putri. Mari kita pulang, saya sudah lelah”.

“Huhuhu. Gak mau! Aku tuh mau ketemudia. Aku udah jatuh cinta ama keseksian dan kebaikan hatinya yang bawain akutahu, sayangnya tadi malem dia udah pergi sebelum tahunya aku ambil”. IsakPrincess Kevinie makin keras.

“Putri jangan lasak donk. Pinggang sayaudah mau patah nih”. Protes Dongho dengan keringat dingin, panas, hangat, dansuam-suam kuku, yang membasahi wajah dan tubuhnya.

Disaatsudah berada di ambang keputus asaan, tiba-tiba Princess Kevinie melihat sebuahrumah yang berada di ujung negeri Neverland. Princess Kevinie terlonjak senanghingga berdiri di punggung Dongho.

“Wuah! Lihat itu, Dongho. Masih ada saturumah lagi. Ayuk kita kesana”. Princess Kevinie berlompat-lompat ria.

“Huwa! Putri jangan lompat-lompat donk!Rontok nih tulang saya”.

“Makanya cepetan kesana”. PrincessKevinie kembali duduk dan memegangi kerah Dongho bak seorang pemacu kudaprofessional.

30 menit kemudian….

“Lama amat sih! Masa 200 meter doank,setengah jam baru nyampe”. Protes Kevinie sambil turun dari Dongho.

“Hosh…. Hosh…. Saya capek banget….Hosh…. Putri….”. Dongho pingsan setelah mengatakan kata-kata terakhirnya. JelasPrincess Kevinie langsung panic.

“Dongho, kamu kenapa? Dongho, sadar….Tidaaaakkk…. Donghokuuuu….”. Teriak Princess Kevinie.

TeriakanPrincess Kevinie terdengar hingga dalam rumah. Eli, AJ, dan Kibum langsungberlari keluar melihat apa yang terjadi. Terlihatlah keadaan Dongho yangpingsan dengan cara mengenaskan, berlumuran keringat.

“Putri Kevinie?” Ucap tiga makhluk ituserentak.

PrincessKevinie mendongakkan wajahnya dan menatap mereka bertiga dengan wajah melas.“Kalian bisa tolong peliharaanku, kan?” Ucap Princess Kevinie penuhpengharapan.

“Bisa-bisa. Kibum, ayuk”. Perintah AJ.

AJdan Kibum menggotong tubuh Dongho ke dalam rumah. Tubuh lemah Dongho diletakkandi atas lantai mereka yang mengkilat karena dipel lima kali sehari oleh Kiseop.Sedangkan mereka berempat duduk di sofa.

“Putri Kevinie, ada apa kesini?” TanyaEli.

“Begini, saya mau mencari calon suamisaya yang kabur tadi malam. Mungkin dia ada disini”.

“Calon suami? Ough. Ini anak saya adadua. Pilih saja yang mana yang suka, dua-duanya juga boleh”. Ucap Eli sepertipenjaja makanan.

“Tapi saya harus periksa dulu. Soalnya,calon suami saya itu punya tanda lahir unyu gitu”.

“Periksa aja, putri. Anak sayamasing-masing punya tanda lahir yang lucu-lucu”.

“Kalau gitu, buka celana kalian”.Perintah Princess Kevinie.

“Apa?! Buka celana?!” Teriak AJ danKibum barengan.

“Iya. Cepetan dech. Jangan buat akungambek”. Princess Kevinie manyun unyu.

“Cepetan buka celana kalian”. Bisik Elike dua anaknya.

“Tapi kan malu, umi”. Tolak AJ.

“Cepetan sebelum dia pergi dari sini”.

Akhirnya,AJ dan Kibum mau melepas celana mereka walau dengan wajah penuh ketidakikhlasan. Terlihatlah celana kolor AJ yang bergambar teletubies dan celanakolor Kibum yang bergambar upin ipin.

“Eh, stop! Segitu aja! Kolornya gak usahdibuka juga! Ih! Pada mesum agh!”

“Trus? Putri mau liatin kolor kita nih?”

“Enggak donk. Kamu duluan dech.Berbaring di sofa ya, tengkurap gitu”.

AJmenuruti perintah Princess Kevinie dan tiduran di sofa. Segera saja PrincessKevinie memeriksa keadaan pantat AJ namun yang ditemukannya malah bekas bisul.Princess Kevinie mendadak sedih.

“Gak ada! Kamu bukan orang yang akucari. Kamu sini dech”.

Kibumjuga langsung berbaring setelah mendapat perintah dari Princess Kevinie.Langsung saja Princess Kevinie memeriksa keadaan pantat Kibum namun dia malahmenemukan jerawat pawai disana.

“Huwa….!!! Kenapa tidak ada juga?!Kalian bukan orang yang aku cari. Huhuhu….”.

PrincessKevinie menangis tersedu-sedu. Air matanya yang jatuh dengan deras, masuk kedalam mulut Dongho yang menganga lebar hingga Dongho tersadar. Ternyata Donghopingsan karena kehausan sodara-sodara.

“Putri kenapa? Kok nangis?” Dongho panicmelihat Princess Kevinie nangis heboh.

“Mereka bukan orang yang aku cari. Hiks.Bukan mereka orangnya”.

Mendengarucapan Princess Kevinie, Dongho segera mendatangi Eli yang sedang membantukedua anaknya memakai celana mereka kembali.

“Apa tidak ada anak lelaki lagi di rumahini?” Tanya Dongho pada Eli.

“Tidak ada. Anak saya hanya merekaberdua”.

“Mungkin ibu khilaf menghitung jumlahanak ibu”.

“Mana mungkin, dodol!”

SaatEli dan Dongho masih sibuk berdebat tentang jumlah anak yang dimiliki Eli,tiba-tiba Kiseop lewat dengan memakai handuk karena dia baru selesai mandi.

“Wow! Dia seksi”. Princess Keviniehisteris melihat Kiseop.

“Putri Kevinie”. Mata Kiseopberbinar-binar seraya mendekati Princess Kevinie.

“Pasti kamu kan yang aku cari. Aku ingetloh ama tahu kamu. Tuh masih ada”. Princess Kevinie nunjuk abs Kiseop.

“Gak! Gak mungkin! Bukan dia orangnya!”Hardik AJ.

“Kok gak mungkin. Lihat tuh, dia seksehkayak cowok tadi malem”.

“Ih! Umi kok gak belain aku sih?!” EmosiAJ.

“Abisnya dia seksi. Bikin hati umicenat-cenut sampe cekit-cekit”.

“Umi nyebelin agh! Pokoknya orang itubukan dia! Karena dia gak pergi ke pesta tadi malem!” Tuding AJ pada Kiseopsedangkan Kiseop hanya bisa menunduk takut.

Saatterjadi keributan besar disana, muncullah secercah cahaya keemasan yanglangsung berubah menjadi sosok cowok tampan. Xander, mas peri yang membantuKiseop tadi malam datang untuk menolong cowok malang itu lagi.

“Aku bisa buktikan kalau cowok ituadalah Kiseop”. Ucap Xander yang membuat mereka semua langsung menatapnya.

“Gimana cara ngebuktiinnya?” AJ nyolot.

Tanpabasa-basi, Xander langsung membaca mantra dan tongkatnya memancarkan cahayakeemasan yang langsung diluncurkan ke Kiseop. Tubuh Kiseop terselubung cahayakeemasaan sesaat. Ketika cahaya itu lenyap, Kiseop kembali seperti tadi malam.

“Benar kan. Dia orangnya”. Xander soktengil.

“Makasih ya mas peri. Mas peri udahnolongin aye lagi”.

“Wuah. Hebat sekali. Akhirnya aku menemukankamu”. Princess Kevinie memeluk Kiseop dengan hati bahagia. Begitupun Kiseop,dia membalas pelukan Princess Kevinie penuh kehangatan.

AkankahFF ini selesai disini? Tentu saja tidak. Apa yang akan terjadi lagi setelahadegan mengharukan ini selesai? Ada yang tau? Hayo, tebak.

PrincessKevinie melepaskan pelukan mereka. Dia terus tersenyum seraya menatap Kiseopdengan mata berbinar-binar begitupun Kiseop. Sesaat kemudian, Princess Kevinieberbalik menatap Xander.

“Kamu siapa?”

“Saya Xander, putri Kevinie. Saya periyang sudah membantu Kiseop agar bisa datang ke pesta tadi malam”.

“Jadi semua ini karena kamu? Pakaian inijuga?”

“Iya putri. Pakaian itu juga saya yangmenyihirnya. Kan putri udah lihat sendiri tadi”. Xander meyakinkan. PrincessKevinie berjalan perlahan mendekati Xander.

“Wuah! Mas peri, aku suka banget lohsama perancang busana seksi begini. Mas peri hebat. Mas peri mau kan jadi suamiaku?” Tawar Princess Kevinie dengan mata berbinar-binar.

“Apa….?!” Teriak semua orang disana serentak,termasuk author.

“Putri bersungguh-sungguh?” Xanderterlihat ragu.

“Tentu saja aku bersungguh-sungguh. Kamumau kan?”

“Iya putri. Saya mau, saya bersediamenjadi suami putri Kevinie”. Ucap Xander seraya mencium tangan PrincessKevinie.

Setelahadegan romantic tadi, Princess Keviniepun pergi meninggalkan kediaman Soohyunbersama dengan Xander. Tentu saja mereka menaiki peliharaan kesayangan PrincessKevinie yaitu Dongho. Bisa dipastikan mereka berdua hidup bahagia selamanya.

“Thor?! Pan aye yang disiksa danmenderita. Kenapa jadi mas peri yang hidup bahagia ama Putri Kevinie?” ProtesKiseop dengan wajah melas.

“Ini kan cerita Kiseoperella bukanCinderella. Kalo bang Kiseop ama aku aja dech. Aku sangat bersedia kok”.

“Ih! Ama author kagak waras kayak elu?Ogah agh! Mending aye ama readers aja. Siapa tau ada readers unyu-unyu yang mauama aye”. Ucap Kiseop terus ngabur nyari readers.

“Kalo abang berdua, mau gak ama aku?”Tawar author ama AJ dan Kibum.

“Gue nyari readers juga aja dech”. AJliatin author illfeel dan lari ngejar Kiseop buat berburu readers.

“Uhm. Kalo gue sih mau ama elo”. UcapKibum bikin author senyum-senyum bahagia. “Kan lumayan, elo bisa gue jadiincemilan”. Lanjut Kibum bikin author sesak nafas.

“Huwa…. Tidaaaaakkkk…..”.

Authorkabur setelah berteriak histeris. Tapi Kibum tetap mengejarnya dibantu denganEli. Beginilah nasib author sekarang. Suami author, si Kevin yang paling unyusedunia menghilang. Dan parahnya, malah mau dijadiin santapan ibu dan anaklemot itu. Akhirnya, FF ini ditutup dengan paksa.

TAMAT

Soohyuntiba di rumah pada malam hari. Dia melihat rumahnya begitu sunyi senyap dantentunya gelap. Dengan penuh keheranan, dia memasuki rumahnya.

“Loh? Kok gelap banget sih? Orang-orangpada kemana?” Gumamnya.

“FFnya udah selesai atuh abang Soohyun.Lama amat sih pulangnya”.

“Kyaaa…. Gue kira setan loe thor! Trusngapa loe masih disini? Ngumpet dalam gelap lagi”.

“Aku tuh lagi….”.

“Itu dia, umi! Seraaaaangg….!!!”

“Huwaaaa…. Toloooonnggg…..”.

Authorkembali berlari saat persembunyiannya diketahui oleh Kibum dan Eli. Akhirnya FFinipun benar-benar resmi ditamatkan.

Soohyun : Pesan saya buat para readers.Mohon maaf jika FF ini mengganggu system pernafasan, dan pencernaan anda.Gejala muntah-muntah mungkin yang paling sering dialami readers. Tapi jikamuntah-muntah berlanjut, hubungi dokter loh jangan hubungi author. Karena kalohubungi author, dijamin anda mati di tempat. Sekian dan terima kasih. Byebye.

xXx U-KISS xXx

TAMAT

xXx U-KISS xXx

Gimana FFnya? lucukah? anehkah? garingkah?

gimanapun juga aku tetap terimakasih ama yang udah baca FF ku ini

sekali lagi aku bilang kalau FF ini cuma untuk hiburan. karena seperti yang dibilang Kiseop oppa di atas tadi kalo aku tuh cinta mati ama Kevin oppa, plaak#Ditabok Kissme. karena Kevin oppa suami kedua ku setelah Youngsaeng oppa, Plaaakk, plaaaakk, plaaaakk#ditabokin TS

sekali lagi makasih yang udah baca

dan kalo sempet tolong komen dan like juga ya, please#ngarep