[FF MYUNGZY] Me Or She?!

Me or she?!
Autor : shina
Cast :
Kim Myungsoo
Baek Suzy
Other cast : temukan sendiri 
Genre : angst, romance

Kali ini saya bawa ff agak panjang karena udah ada semangat nulis lewat laptop lagi, maaf ya kalau jarang posted karena autor semester 6 dan lagi sibuk – sibuknya buat proposal skripsi jadi harap makhlum tapi kalau free autor akan mencoba memanjakan kalian dengan ff yang banyak. Silahkan yang mau tanya – tanya bisa koment disini, difb http://www.facebook.com/shina.kissme/ atau ditwitter http://twitter.com/purpleshina

“Myung kau kemana saja akhir – akhir ini, aku jenuh sendirian” ucap Suzy pada sang tunangannya.
“Mian, aku sibuk akhir-akhir ini. Kau tahu sendiri seperti apa sibuknya jurusan bisnis apalagi aku tingkat akhir”
“Ya sudah asal jangan selingkuh saja”
“Ne”

Myungsoo jenuh pada hubungannya dengan Suzy yang sudah berjalan 2 tahun, mereka sebenarnya adalah pasangan yang dijodohkan orangtua mereka sejak kecil tapi mereka bertemu ketika Suzy memasuki kuliahnya. Myungsoo awalnya begitu menyukai Suzy yang manja dan lucu tapi lama –lama perasaan itu memudar sehingga Myungsoo kadang unmood ketika jalan dengan Suzy.
Akhir – akhir ini sebenarnya Myungsoo bukan sibuk dengan kuliahnya tapi sibuk dengan kekasih yang baru beberapa bulan dikencaninya, dia adalah Jiyeon gadis yang merupakan adik kelas Myungsoo dikampus.
Pulang mengantar Suzy, Myungsoo datang keapartement Jiyeon untuk makan malam.
“Oppa kapan kau akan mengenalkanku pada orangtuamu?” Tanya Jiyeon yang menikmati makan malamnya.
“Nanti kalau mereka sudah kembali dari jepang. Mereka benar – benar sibuk sekarang” jawab Myungsoo malas.
“Ne, oppa aku senang karena bertemu dengan teman lamaku beberapa hari yang lalu” tutur Jiyeon dengan wajah bahagia.
“Benarkah? Aku ikut senang kalau begitu”
“Kapan-kapan aku kenalkan oppa padanya, dia gadis yang cantik dan pandai. Sewaktu kecil banyak sekali namja yang mengejarnya tapi banyak juga yang takut karena dia tangguh sekali oppa” ucap Jiyeon yang menceritakan dengan semangat.
“Tapi menurutku kau yang paling cantik” rayu Myungsoo.
“Oppa bisa saja” ucap Jiyeon malu-malu.

——————————————————————————————-

Dicoffee shop langganannya Suzy melamunkan sikap Myungsoo yang akhir- akhir ini begitu jauh, Suzy merasa ada yang berbeda dengan tunangannya itu. Mungkinkah Myungsoo selingkuh? Pikir Suzy yang langsung menepis kemungkinan itu.
“Suzy kenapa kau melamun?” tanya Jiyeon yang duduk didepannya karena baru datang.
“Hanya sedang memikirkan nae namja, dia akhir – akhir ini tidak ada kabarnya. Apa mungkin dia selingkuh hehehehehe” jawa Suzy sambil melucu.
“Jangan berfikir asal – asalan. Kau cantik dan baik mana mungkin pacarmu meninggalkanmu. Aku malah baru merasa benar – benar disayang pacarku” nasehat Jiyeon.
“Kau yeoja yang baik pasti dapat namja yang baik”
“Ne, semoga saja Suzy. Oya sudah siang aku harus pergi karena namjaku pasti sudah menungguku ditaman kota”
“Ne, hati – hati Jiyeon. Salam untuknya”

Ditaman kota Myungsoo menikmati kue berasnya yang hampir habis sambil menunggu kedatangan Jiyeon yang belum datang juga padahal sudah ditunggu setengah jam.
“Mian oppa aku terlambat”
“Ne.”
“Oppa kapan kau punya waktu, aku ingin mengenalkanmu pada sahabatku”
“Minggu ini kurasa bisa, kau atur saja”
“Oke oppa^^” ucap Jiyeon yang langsung mencium pipi Myungsoo.

Ada sepasang mata yang melihat adegan tersebut dengan shock, dia adalah Suzy. Suzy bermaksud pulang setelah dijemput supirnya tapi siapa sangka ditengah kemacetan taman kota disuasana weekend seperti ini, inikah alasan Myungsoo akhir – akhir ini menghilang dengan alasan sibuk, tapi kenapa harus Jiyeon sahabatnya sendiri.
“Nona anda baik – baik saja” tanya supir pribadi Suzy.
“Aku tidak apa- apa adjushi. Jangan khawatirkan aku”jawab Suzy sambil tersenyum.
“Sepertinya jalanan macet nona”
“Aku turun disini saja, biar nanti Jieun yang menjemputku”
“Baiklah nona”

Suzy turun dan berjalan kearea taman kota guna ingin mengetahui apa yang terjadi, benarkah Jiyeon alasan Myungsoo jauh darinya. Suzy mencari tempat yang aman untuk menguping pembicaraan mereka.
“Oppa apa cinta kita akan abadi”
“Tentu”
“Tapi sahabatku itu cantik, baik sayang orangtua, sayang teman dan sayang orang disekitarnya. Pasti kau juga akan menyukainya”
“Tidak mungkin, walau nanti aku dijodohkan denganya tapi pasti aku tidak akan mencintainya”
“Gomawo oppa”

Jleb.
Suzy merasa bahwa dunianya akan berakhir sebentar lagi, hatinya benar – benar sakit. Lalu apa gunanya kebersamaan mereka selama ini bila ternyata Myungsoo tidak mencintainya. Kenapa Myungsoo baik padanya kalau itu bukan cinta tapi dusta padahal Suzy begitu tulus mencintainya.
Suzy bertekad untuk berpura – pura tidak tahu kalau Myungsoo tidak mencintainya dan pura – pura tidak mendengar apa yang didengarnya hari ini. Dia akan terus mencintai Myungsoo sampai akhirnya Myungsoo sendiri yang mengakhiri pertunangan ini, karena hanya ini yang bisa dia lakukan untuk membuktikan semua cintanya walau ini terkesan seperti penantian bodoh.
Malamnya Suzy masih melamun sendirian dengan tenang karena orangtuanya sedang ada perjalanan bisnis, sebagai putri tunggal dia kesepian bila ditinggal seperti ini Jieun sepupunya juga sudah pulang setelah mengantarnya tadi, jadi kini dia hanya dirumah dengan pembantu dan supirnya.
Kring……………. Kring…………………….
Dering hp Suzy berbunyi dan membuat Suzy segera tersadar karena ada telepon masuk kehpnya.
“Yeoboseyo…”
“Suzy ini aku Jiyeon”
“Oh ne. ada apa tumben?”
“Apa minggu ini kau ada waktu, aku ingin mengajakmu makan malam. Ajaklah namjamu aku akan mengajak pacarku”
“Ne”
“Ya sudah aku mau tidur dulu, sampai jumpa”
“Jalja”
Suzy berfikir bagaimana mungkin dia mengajak Myungsoo sedangkan Mungsoo juga menjalin cinta dengan Jiyeon, hal ini membuat dada Suzy sesak.

Suzy makan bubur untuk sarapan tanpa selera, tanpa menyentuh makanannya Suzy berangkat dan didepan pagar dia melihat mobil Myungsoo sudah ada didepan rumahnya.
“Cepat masuk aku akan mengantarmu” ucap Myungsoo tanpa keluar dari mobil.
“Ne” ucap Suzy yang kemudian dudu disamping kursi kemudi Myungsoo. “Kau tidak sibuk”
“Hari ini tidak, semalam ummamu menenlpon dan memintaku melihatmu”
“Owh, apa minggu ini kau sibuk. Aku ingin mengajakmu makan malam bersama temanku”
“Aku mengantar umma belanja karena appa tidak ada dirumah, tidak apakan?”
“Tidak apa-apa, aku bisa pergi sendirian”
“Gomawo pengertianmu”
“Ne”
Dalam hati Suzy paham bahwa Myungsoo akan memilih melukainya daripada melukai Jiyeon. Dalam hati Myungsoo sebenarnya juga tidak enak menolak tapi dia sudah terlanjur janji menemani Jiyeon untuk bertemu dengan sahabat lamanya. Jika ditanya masalah siapa yang dicintai dia bingung karena dia memiliki perasaan yang sama besar pada keduanya.

Malam ini Suzy sudah menyiapkan dirinya yang akan menuju ketempat dimana dia dan Jiyeon janjian untuk makan malam. Suzy terus memotivasi dirinya bahwa semua akan baik – baik saja. Suzy memutuskan untuk datang lebih awal dan memesan greentea mint kesukaannya, setelah menunggu selama 15 menit muncul sosok Jiyeon dengan tunangannya yang kaget dengan kehadiran Suzy.
“Anyong Suzy, mian kami terlambat…” ucap Jiyeon yang memamerkan senyumnya.
“Aniya, aku yang datang terlalu awal. Silahkan duduk” ucap Suzy terkesan biasa padahal hatinya menahan beban berat.
“Suzy kenalkan ini namjachinguku”
“Anyong nae Baek Suzy imnida” Suzy mengulurkan tangannya yang membuat Myungsoo salting.
“Kim Myungsoo” ucap Myungsoo menerima uluran tangan Suzy.
“Dimana namjamu Suzy? Bukankah kau berjanji akan mengajaknya?” tanya Jiyeon yang melihat gelas minum Suzy.
“Dia sibuk jadi tidak bisa menemaniku” jawab Suzy singkat.
“Wah kau pengertian sekali”
“Dalam cinta Kita harus pengertian apalagi dia orang yang sangat sibuk”
Myungsoo benar – benar kehilangan kata – kata mendengarkan Suzy berkata begitu bijak bukankah Suzy seharusnya marah karena tunangannya sedang berselingkuh didepannya, ini membuat Myungsoo terasa dia manusia yang brengsek.
“Sudah malam aku harus pulang” pamit Suzy membuyarkan lamunan Myungsoo yang sedari tadi melamun.
“Tidak bareng kami saja” tawar Jiyeon.
“Aniya, aku bawa mobil appa tadi” ucap Suzy menolaknya.
“Hati – hati ne”
“Kalian juga”
Suzy keluar dan berjalan menuju mobilnya, Suzy menumpahkan segala kesedihannya dimobil dia tidak menyangka kalau rasanya sesakit ini.
Setelah tangisannya membuat reda Suzy langsung meluncurkan mobilnya kearah jalan raya menuju kerumahnya.
Sampai rumah Suzy langsung menuju kamarnya tanpa mengindahkan sapaan Jieun sepupunya yang dari tadi sudah menunggunya pulang.
“Yak Baek Suzy tega sekali kau mengacuhkanku” teriak Jieun yang mengekori langkah sepupunya.
“Aku sedang malas unni” ucap Suzy dengan tidak semangat dengan memegang bantal dikasurnya.
“Aku itu tanya kau darimana Baek Suzy” geram Jieun yang ikut duduk.
“Bertemu mereka. Aku malas membahasnya makanya aku tidak menjawabmu”
“Astaga Baek Suzy. Hatimu itu terbuat dari apa sebenarnya”
“Wae?”
“Kalau aku jadi kau. Aku akan bicara pada orangtuaku untuk membatalkan perjodohan ini. Aku akan meninggalkan laki – laki tidak tau diri seperti Myungsoomu itu” geram Jieun berapi – api.
“Tapi aku mencintainya unni”
“Cinta apa namanya kalau hanya disakiti. Jangan bodoh Suzy, kau pasti hanya dimanfaatkan saja. Sadarlah jangan mau dibodohi”
“Aku tulus mencintainya. Aku tidak apa-apa disakiti asalkan dia bahagia. Aku benar – benar mencintainya unni”
“Apa kau gila. Kau ingin bertahan padahal kau tahu dia itu berselingkuh dengan sahabatmu sewaktu kecil.”
“Aku mencintainya unni. Aku aku akan menyerah ketika Myungsoo sendiri yang mengakhiri pertunangan ini, jadi kumohon jangan paksa aku untuk membencinya karena aku tulus mencintainya”
“Ya ya ya terserah kau saja”

Dikampus Suzy murung dan jadi pendiam setelah kejadian Myungsoo terlihat jalan dengan sahabatnya. Eunji, Dongho dan Krystal bingung melihat perubahan sikap sahabatnya itu.
“Kau ada masalah Suzy dengan tunanganmu” tegur Eunji takut – takut.
“Aniya. Kami baik – baik saja Eunji” ucap Suzy menanggapi tanpa minat.
“Tapi kalian beberapa bulan ini tidak terlihat bersama, makanya kami fikir kalian ada masalah”
“Kami tidak ada apa – apa kok”
“Oh ne, kalau dia menyakitimu bilang saja pada kami biar kami hajar dia rame –rame“ ucap Dongho dengan wajah semangat yang langsung dijitak Krysal. “Yak Krystal kau mau membuatku bodoh gara – gara jitakanmu yang keras”
“Sapa suruh kau bicara dengan tampang sok imut”
“Ish kalian membuat muak, ayo Suzy kita kekelas”
“Ne”

Pulang kampus Suzy melihat mobil Myungsoo terparkir didepan rumahnya, Suzy masuk dan mendapatinya sedang berbincang dengan sepupunya Jieun.
“Suzy pangeran kesianganmu datang” sinis Jieun yang beranjak berdiri menuju kedalam.
“Eoh, kau sudah lama” tanya Suzy yang duduk didepannya.
“Tidak juga” jawab Myungsoo canggung.
“Wae?”
“Kenapa kau tidak marah padaku”
“Kenapa aku harus marah, aku belum kalah bukan?”
“Ini salahku Suzy, aku yang jenuh pada hubungan kita. Aku mencintainya juga Suzy”
“Aku tahu, tapi aku yakin kau akan kembali kepadaku. Aku akan membuktikannya dengan semua ketulusanku”
“Maafkan aku Suzy, aku menyesal tapi aku mencintai kalian berdua”
“Pulanglah. Jangan ungkit apa – apa lagi. Aku tulus mencintaimu dan akan terus bertahan sampai takdir itu berpihak padaku dan membuatmu kembali padaku”
“Tap….”
“Pulanglah”
Ucapan Suzy membuat Myungsoo lunglai seketika ketika dia keluar rumah itu dan Suzy juga langsung ambruk ditempat, Jieun yang dari tadi mendengarkan percakapan itu juga langsung keluar dari persembunyiannya dan merengkuh Suzy dalam pelukannya.
“Tenanglah Suzy. Kau tinggalkan saja dia kau berhak dapat lelaki yang lebih baik daripada Myungsoo” ucap Jieun yang menenangkan Suzy.
“Aku mencintainya unni. 2 tahun itu bukan waktu yang singkat” ucap Suzy yang menangis memeluk Jieun.
“Biarkan takdir yang berbicara, bila kalian berjodoh pasti dia akan kembali kepelukanmu”
“Apa aku sslah jika mencintainya? Kenapa takdir begitu kejam”
“Tidak ada yang salah jika kau mencintai seseorang, takdir hanya sedang menguji sejauh mana kau bisa bersabar menghadapinya”
“Aku begitu mencintainya, aku rela memberikan nyawaku untuknya. Tapi kenapa wanita itu harus Jiyeon?”
“Istirahatlah sekarang, biarkan fikiranmu tenang”

Sejak pertemuan terakhir dirumah Suzy membuat Myungsoo banyak berfikir, banyak diam dan tidak berani untuk menemui Suzy lagi. Jiyeonpun akhir – akhir ini tak ditanggapi karena fikirannya melayang kepada Suzy. Myungsoo benar – benar bingung harus memilih siapa diantara mereka. Kini kamar apartementnya begitu menarik untuk Myungsoo daripada dia harus keluar atau kencan bersama Jiyeon.

Minggu pagi Myungsoo merasa badannya meriang dan tenggorokannya serang seperti terserang demam, mungkin ini dari efek Myungsoo memikirkan Jiyeon, Suzy dan skripsinya dalam waktu yang bersamaan membuatnya malas menyentuh makanan walau hanya sedikit.
Sunggyu yang rindu adiknya mendatamgi apartement adiknya yang dulu juga ditinggalinya sewaktu masih kuliah, jadi dia hafal kodenya sehingga memudahkannya masuk tanpa menekan bel masuk.
“Hey pemalas bangun” ucap Sunggyu menarik selimut yang dipakai Myungsoo dan menyibak tirai kamarnya.
“Aku sedang sakit jangan menggangguku” gertak Myungsoo yang meraih selimutnya kembali.
“Apa Suzy tidak merawatmu dengan baik atau dia selingkuh sampai kau sakit karena dicampakan hahahaha…” ucap Sunggyu yang duduk dan menarik bantal adiknya.
“Diam kau hyung, dia itu mencintaiku” ucap Myungsoo yang kini duduk bersandar pada ranjang.
“Kalau aku jadi Suzy aku sudah berpaling kenamja yang lebih tampan dari pada pemalas dan brengsek sepertimu”
“Tega sekali kau mengatai adikmu sendiri dengan sebutan begitu”
“Cih, bahkan aku malu mengatakan bahwa kau adalah adikku. Kau ini punya tunangan tapi selingkuh dan parahnya selingkuhanmu itu sahabatnya. Ayolah Myungsoo dimana urat malumu? Apa sudah putus”
“Mana kutau mereka sahabat” ucap Myungsoo dengan enteng yang langsung dijitak hyungnya.”Apoo hyung”
“Lalu kau pilih siapa?”
“Aku mencintai mereka”
“Jangan egois Kim Myungsoo, cepat tentukan sebelum menyesal. Appa minta pernikahan kalian dipercepat tapi tuan Baek akan menyerahkan keputusan pada Suzy”
“Mwo……..”
“Cepat tentukan pilihan jangan merusak imageku yang terkenal dimedia”
“Pergilah aku akan pikirkan etelah demamku turun”
“Baiklah adikku yang tampan, aku akan memanggil dokter agar kau cepat sembuh”
“Ne”
Myungsoo meletakkan kepalanya kebantal dan memejamkan matanya lagi karena kepalanya sakit, Sunggyu hanya geleng – geleng kepala melihat adiknya.

Myungsoo membuka matanya dan sedikit terkejut karena cahaya lampu sudah menerangi kamarnya, sedikit terkejut karena ini sudah gelap dan ada kompres yang menempel didahinya.
“Kau sudah sadae, makanlah buburmu dan minum obat” ucap sosok gadis yang baru keluar dari kamar mandi.
“Bagaimana kau bisa disini” tanya Myungsoo yang mencoba duduk bersandar yang langsung dibantu Suzy dengan menumpukkan 2 bantal dipunggung Myungsso.
“Sunggyu oppa menelponku dan memintaku menjagamu, kenapa kau menyiksa dirimu dengan tidak makan berhari – hari. Apa Jiyeon tidak memperhatikan pola makanmu sampai lambungmu terinfeksi” ucap Suzy menyerahkan semangkuk bubur yang hanya dipandangi saja oleh Myungsoo.
“Entahlah”
“Makanlahlah”
“……………………………………”
“Kau mau ku panggilkan Jiyeon untuk merawatmu?”
“Tidak perlu, aku bisa mengurus diriku sendiri” ucap Myungsoo yang langsung merebut mangkuk itu dari tangan Suzy yang membuat Suzy sedikit tersenyum.
“Makanlah yang banyak Myung biar cepat sembuh”
“Kenapa kau masih merawatku padahal aku sudah menyakitiku” tanya Myungsoo menatap Suzy dalam – dalam.
“Aku mencintaimu kenapa kau masih menanyakannya padaku, kau tidak buta bukan” jawab Suzy dingin.
“Ayolah Suzy aku tau kau pasti kecewa padaku karena aku tunangan yang brengsek sepertiku.”
“Aku akan menyerah jika kau ingin mengakhiri ini semua dan hidup bahagia dengan Jiyeon, aku tau Jiyeon wanita yang baik”
“Tapi aku mencintai kalian berdua, inilah yang membuatku putus asa”
“Kau tidak boleh egois ingin memiliki kami berdua, kami mencintaimu tapi tidak kami berdua yang memilikimu. Kau punya satu pasang hati dan hanya satu orang yang berhak memilikinya karena jika kami memilikinya maka kau akan mati karena hatimu kau berikan pada kami. Minumlah obatmu dan jangan memikirkan hal ini lagi yang penting kau sembuh” ucap Suzy beranjak mengambilkan obat untuk Myungsoo yang tadi diletakkan dimeja.
Suzy meminta Myungsoo tidur dan menyelimutinya sebatas dada lalu mematikan lampu penerangan utama dan mengganti dengan lampu tidur, Suzy merebahkan tubuhnya disofa panjang yang ada tak jauh dari ranjang Myungsoo. Myungsoo berfikir betapa mulia dan sabar hati Suzy pada sikapnya yang kekanak – kanakan yang jenuh pada hubungan mereka yang sudah berjalan 2 tahun, kalau Suzy bisa bertahan dengan ini kenapa dia tidak. Setelah puas memandangi wajah Suzy dengan senyum Myungsoo memutuskan untuk tidur dengan nyenyak malam ini.

Pagi ini Myungsoo bangun dengan wajah cerahnya, dia menuruni ranjang dan berjalan kearah Suzy membenarkan letak selimut itu sekilas sebelum memebanrkan rambut Suzy yang sedikit berantakan. Myungsoo tersenyum melihat posisi tidur Suzy yang dijamin pasti akan sakit sekali.
Myungsoo berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena seharian kemarin tidak mandi, selesai mandi dia menyiapkan roti bakar untuk sarapan keduanya. Sambil menunggu Suzy bangun dia menelpon hyungnya.
“Hyung……..”
“Yak Kim Myungsoo kau mau membuatku tuli” bentak Sunggyu kesal dari balik telpon.
“Hehehehe Hyung aku mau menikah minggu depan”
“Dengan siapa yang kau maksud”
“Tentu saja dengan tunanganku. Aku tidak mau menyia-nyiakan gadis yang sudah berkorban untukku”
“Baguslah kau kau sudah waras, aku bangga padamu”
“Jangan sampai Suzy tahu, aku ingin jadi kejutan. Sudah dulu hyung nanti dia bisa dengar”
“Ne, aku akan mengurusnya nanti”

Suzy membuka matanya dan menolah kearah ranjang myungsoo sudah kosong, Suzy langsung bangun dan berlari keluar ruangan.
“Kau sudah bangun, ayo sarapan. Aku akan mengantarmu pulang setelah ini” ucap Myungsoo menahan senyum melihat wajah panik Suzy dari meja makan.
“Ne” ucap Suzy yang menghampirinya.
Keduanya makan dengan diam tak ada suara.
Setelah mengantar Suzy pulang Myungsoo langsung menemui Jiyeon disebuah café yang sudah mereka sepakati untuk ketemu.
“Ada apa oppa? Dadakan sekali”
“Jiyeon aku mau minta kita putus”
“Wae oppa? Apa aku melakukan kesalahan”
“Ani. Aku yang bersalah karena menyukaimu padahal aku sudah mempunyai tunangan. Kau tau Baek Suzy adalah tunanganku sejak 2 tahun lalu”
“OMO…….” Teriak Jiyeon saking kagetnya.
“Mian Jiyeon, aku begitu bersalah melukai kalian yang ternyata bersahabat. Aku yang jenuh pada hubungan kami dan tiba – tiba kau datang membuatku nyaman”
“Aku paham oppa. Aku tidak akan marah pada kalian apalagi kalian begitu baik kepadaku. Ku doakan kalian bahagia”
“Jiyeon bolehkan aku minta bantuanmu, aku ingin sedikit memberinya kejutan” ucap Myungsoo dengan senyum evilnya.
“Tentu” ucap Jiyeon dengan tulus.

Jiyeon mendandani Suzy dengan gaun putih sederhana tapi dengan hiasan mahkota kecil dikepala Suzy membuat Suzy terlihat begitu anggun bagai putri raja.
“Jiyeon kau mengajakku kemana? Haruskan rambutku digulung aneh begini?” protes Suzy dengan karya sahabatnya.
“Aigo Baek Suzy diamlah. Ini acara special teman kampusku”
“Kenapa kau tidak ajak pacarmu? Kenapa harus aku?”
“Hey kau itu sahabatku apa bukan sih? Dulu kau tidak protes ketika aku mendandani seperti putri”
“Itu ketika kita TK jiyeon”
“Sama saja, bagiku kau tetap yang dulu. Nah selesai ayo kita pergi”
Jiyeon menyetop taksi dan menuju kearah gereja yang ada dipinggiran kota seoul, Suzy begitu kaget ketika melihat keluarganya juga teman – temannya ada digereja.
“Appa kenapa kau disini?” ucap Suzy bingung.
“Yak Baek Suzy…”
“Ayo sayang pangeranmu sudah menunggu dialtar” ucap tuan Baek memberikan tangannya tapi Suzy masih mencerna kata – kata ayahnya.
“Omo Park Jiyeon kau mengerjaiku………….” Cerocos Suzy yeng membuat Jiyeon pura – pura tak mendengar.
“Ayo”
Suzy menyambut uluran tangan ayahnya yang membawanya menuju altar, Suzy terkejut melihat Myungsoo sudah menunggunya dialtar. Suzy berharap jika ini mimpi jangan bangunkan dia dari mimpi ini. Suzy juga melihat Jieun, Sunggyu oppa dan ibunya tersenyum padanya tak lupa sahabat – sahabatnya.
Myungsoo menyambut uluran tangan tuan Baek yang menyerahkan tangan Suzy padanya.

Usai acara pemberkatan mereka langsung menuju apartement Myungsoo yang baru yang sudah disiapkan seminggu yang lalu, Myungsoo tidak menggelar resepsi pernikahan mereka karena Myungsoo ingin menyiapkan resepsi pernikahannya dengan hasil kerjanya bukan dadakan begini.
“Heh Kim Myungsoo aku masih menunggu penjelasanmu” ucap Suzy yeng membuat 2 susu.
“Apanya? Bukankah aku sudah menjadi milikmu”
“Yak bagaimana bisa kau merencanakan ini tanpa memberitahuku, semua ini membuatku terkejut”
“Aku sengaja ingin mengejutkanmu”
“Jiyeon?”
“Wae?”
“Bukankah kau mencintainya dan kulihat dia juga mencintaimu. Bagaimana mungkin dia rela ikut mengerjaiku seperti tadi pagi”
“Dia begitu saja menyetujui usulku, dia bahkan rela ku jadikan bahan ukur untuk bajumu tadi.”
“Harusnya dia marah padamu karena kau mempermainkannya”
“Dia itu sahabatmu yang baik, kenapa kau ingin dia membunuh suamimu yang tampan ini”
“Kau berlebihan”
“Kalau aku tidak tampan bagaimana bisa kau mencintaiku”
“Ya ya ya. Aku mau tidur”
“Kau tidak ingin membuat anak denganku”
“DASAR MESUM………………..”

—–End—-

8 thoughts on “[FF MYUNGZY] Me Or She?!

  1. Ulang comment aja ah. Tadi commentku kok gak masuk?
    Myungsoo nappeun gak pantes dapetin suzy yg terlalu baik. Harusnya suzy tinggalin aja tuh si myungsoo nyebelin. Kok terkesan dia terpaksa gitu nikahin suzy? Bikin sequel dong thor biar myungsoo bener2 cinta suzy dan lupain si jiyeon. Gak rela kalau cintanya sama rata ke suzy dan si jiyeon. Harus cinta ke suzy dong yg jauh lebih besar thor. Ne ne ne????

    Suka

  2. Gak rela suzy digituin sama si myungsoo.
    Kenapa suzy gak tinggalin aja sih myungsoo nappeun itu biar dia menyesal. Kurang gereget sama myungsoo. Kayaknya dia terpaksa nikah sama suzy. 😦
    Menyebalkan. Males liat si jiyeon iih. Selalu aja jadi orang ketiga di ff myungzy.

    Suka

Tinggalkan komentar